Pages

Sta. Lutgardis

16 Juni

Lutgardis lahir pada tahun 1182 di Tongren, Belgia. Ia adalah puteri seorang pengusaha. Dikisahkan Lutgardis sudah di pertunangkan di usianya yang masih sangat muda. Kesulitan dalam bisnis membuat ayahnya menghilangkan mahar pernikahannya, sehingga ia mengirim Lutgardis ke sebuah biara Benediktin di Sint Truiden, pada usia duabelas tahun. Lutgardis pada awalnya tidak memiliki ketertarikan akan kehidupan rohani, tetapi kemudian ia melihat penampakan Yesus yang menunjukan luka-lukanya. Lutgardis kemudian memiliki panggilan untuk menjadi seorang biarawati, dan ketika berusia duapuluh tahun, ia bergabung menjadi biarawati Benediktin. Lutgardis mengalami berbagai peristiwa ajaib, mulai dari melihat Yesus, melayang, sampai mengalami stigmata. Lutgardis sempat menjadi Prioress, tetapi selalu menolak ketika ditunjuk sebagai Abdis. Lutgardis kemudian memutuskan berpindah ke biara Sistersian di Aywieres, Belgia, dengan alasan aturan Ordo Benediktin kurang ketat. Lutgardis memiliki berbagai karunia, mulai dari penyembuhan, meramal, kebijakan, dan masih banyak lagi. Selama sebelas tahun terakhir dalam hidupnya, Lutgardis mengalami kebutaan. Lutgardis menganggap kebutaannya sebagai sebuah berkat, dan menghabiskan sisa hidupnya dengan berdoa untuk pertobatan orang-orang berdosa. Lutgardis, O.Cist., meninggal dunia pada 16 Juni 1246 di Aywieres, Belgia.


dari sumber http://www.imankatolik.or.id/, http://www.catholicnewsagency.com/, http://www.catholic.org/, http://saints.sqpn.com/, dan http://en.wikipedia.org/

Sto. Yohanes Fransiskus Regis

16 Juni

Jean Francois Regis lahir pada 31 Januari 1597 di Font-Couverte, Narbonne, Languedoc, Perancis. Ia adalah putera dari Jean Regis dan Marguerite de Cugunhan, yang keduanya masih keturunan bangsawan. Fransiskus mendapat pendidikan di Kolose Yesuit di Beziers. Fransiskus tidak terlalu menyukai kehidupan duniawi, bahkan ketika hari libur ia memilih mengasingakn diri. Fransiskus memutuskan bergabung dengan Serikat Yesus, dan ia diterima pada novisiat di Toulouse pada 8 Desember 1616. Pada tahun 1618, ia dikirim untuk belajar retorika di Cahors selama satu tahun. Fransiskus kemudian dikirim untuk mengajar tata bahasa di Billom, kemudian ia belajar filsafat di skolastikat di Tournon sebelum ia kembali mengajar tata bahasa di Puy-en-Velay, dan Auch. Fransiskus kemudian belajar teologi pada tahun 1628. Ia ditahbiskan dan merayakan Misa pertamanya pada 15 Juni 1631. Fransiskus mulai berkarya dalam misi. Ia berkarya di Montpellier, mempertobatkan penganut Protestanisme, mengunjungi rumah sakit, membantu mereka yang mebutuhkan, melindungi wanita-wanita tuna susila yang mau berhenti dari pekerjaannya, dan mengajarkan ajaran Gereja. Ia kemudian memperluas karyanya ke le Vivarais, le Forez, dan le Velay. Atas karya-karyanya, banyak juga yang tidak menyukai Fransiskus, termasuk dari para imam lain. Fransiskus memiliki keinginan untuk bermisi ke Kanada tidak dikabulkan oleh pimpinanannya, dan ia dikirim dalam sebuah misi lain. Empat tahun terakhir dalam hidup Fransiskus dibaktikan dalam pelayanan terutama kepada para tahanan, orang sakit dan miskin. Banyak mujizat terjadi melalui perantaraannya. Frnasiskus juga sangat senang melayani pengakuan dosa umatnya. Beberapa hari sebelum kematiannya, Fransiskus mengetahui apa yang akan terjadi pada dirinya dan mempersiapkan diri, salah satunya dengan mengaku dosa. Fransiskus Regis, S.J., meninggal dunia pada 31 Desember 1640 di La Louvesc, Dauphine, Perancis. Pada 24 Mei 1716, ia dibeatifikasi oleh Paus Klement XI, dan pada 16 Juni 1737, ia dikanonisasi oleh Paus Klement XII.


dari sumber http://www.imankatolik.or.id/, http://saints.sqpn.com/, http://www.catholicnewsagency.com/, http://www.americancatholic.org/, http://www.newadvent.org/

Minggu Biasa XI

Tahun C

Sekali peristiwa seorang Farisi mengundang Yesus makan di rumahnya. Yesus datang ke rumah orang Farisi itu, lalu duduk makan. Di kota itu ada seorang wanita yang terkenal sebagai orang berdosa. Ketika mendengar bahwa Yesus sedang makan di rumah orang Farisi itu, datanglah ia membawa buli-buli pualam berisi minyak wangi. Sambil menangis ia berdiri di belakang Yesus dekat kaki-Nya, lalu membasahi kaki Yesus dengan air matanya, dan menyekanya dengan rambutnya. Kemudian ia mencium kaki Yesus dan meminyakinya dengan minyak wangi itu. Ketika orang Farisi yang mengundang Yesus melihat hal itu, ia berkata dalam hati, “Jika Dia ini nabi, mestinya Ia tahu bahwa wanita itu adalah orang yang berdosa.” Lalu Yesus berkata kepada orang Farisi itu, “Simon, ada yang hendak Kukatakan kepadamu.” Sahut Simon, “Katakanlah, Guru!” “Ada dua orang yang berhutang kepada seorang pelepas uang. Yang seorang berhutang lima ratus dinar, yang lain lima puluh. Karena mereka tidak sanggup membayar, maka hutang kedua orang itu dihapuskannya. Siapakah di antara mereka yang akan lebih mengasihi dia? Jawab Simon, “Aku sangka yang mendapat penghapusan hutang lebih banyak.” Kata Yesus kepadanya, “Betul pendapatmu itu!” Dan sambil berpaling kepada wanita itu, Yesus berkata kepada Simon, “Engkau lihat wanita ini? Aku masuk ke rumahmu, namun engkau tidak memberi Aku air untuk membasuh kaki-Ku; tetapi wanita ini membasahi kaki-Ku dengan air mata dan menyekanya dengan rambutnya. Engkau tidak mencium Aku, tetapi sejak Aku masuk, ia tidak henti-hentinya menciumi kaki-Ku. Engkau tidak meminyaki kepala-Ku dengan minyak, tetapi dia meminyaki kaki-Ku dengan minyak wangi. Sebab itu Aku berkata kepadamu: Dosanya yang banyak itu telah diampuni, sebab ia telah banyak berbuat kasih. Tetapi orang yang sedikit diampuni, sedikit pula ia berbuat kasih.” Lalu Yesus berkata kepada wanita itu, “Dosamu telah diampuni!” Orang-orang yang makan bersama Yesus berpikir dalam hati, “Siapakah Dia ini, sehingga Ia dapat mengampuni dosa?” Tetapi Yesus berkata kepada wanita itu, “Imanmu telah menyelamatkan engkau, pergilah dengan selamat!” Tidak lama sesudah itu Yesus berkeliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa memberitakan Injil Kerajaan Allah. Kedua belas murid-Nya menyertai Dia; juga beberapa wanita yang telah disembuhkannya dari roh-roh jahat atau berbagai macam penyakit, menyertai Dia. Mereka itu ialah: Maria yang disebut Magdalena, yang telah dibebaskan dari tujuh roh jahat, Yohana isteri Khuza, bendahara Herodes, Susana dan masih banyak lagi yang lain. Wanita-wanita ini melayani seluruh rombongan dengan harta kekayaan mereka.