Pages

Sto. Damianus de Veuster

10 Mei
Jozef de Veuster lahir pada 3 Januari 1840 di Tremelo, Belgia. Ia adalah putera seorang petani dan pedagang. Setelah saudaranya memutuskan untuk menjadi biarawan Kongregasi Hati Kudus Yesus dan Maria, Josef dipersiapkan oleh ayahnya untuk meneruskan usaha keluarganya. Josef dikirim untuk belajar di Braine-le-Comte. Pada tahun 1858, ketika ia melihat hasil dari misi para Redemptionis, Josef memutuskan untuk menjadi seorang biarawan. Dikisahkan pada awalnya ia ingin menjadi seorang Trappist, karena memiliki aturan yang ketat, tetapi saudaranya meyakinkannya untuk menjadi biarawan Hati Kudus Yesus dan Maria. Josef bergabung pada 7 Oktober 1860 dan mengganti namanya menjadi Damianus di Louvain, Belgia. Ketika saudaranya akan dikirim dalam sebuah misi ke Hawaii, saudaranya sakit dan Damianus meminta izin untuk menggantikannya. Damianus diizinkan pergi menggantikan saudaranya dan tiba di Honolulu pada 19 Maret 1864. Damianus menyelesaikan studinya dalam waktu singkat untuk kemudian ditahbiskan sebagai diakon, dan kemudian sebagai imam pada 21 Mei 1864. Tidak lama setelah kedatangan Damianus, wabah Hansen menyerang para penduduk asli Hawaii yang membuat mereka diisolasi ke PulauMolokai. Melihat banyak orang Katolik diantara mereka yang diisolasi, Uskup Louis Maigret mencari seorang yang sukarela untuk melayani mereka yang diisolasi. Damianus mengajukan diri dan ia tiba pada 10 Mei 1873 di Kalaupapa. Damianus berkarya mendirikan gereja, dan rumah sakit. Ia meminta izin untuk terus berkarya di tempat itu walaupun ia dapat meninggalkannya. Damianus terserang penyakit yang sama pada tahun 1885, dan saat itu ia didampingi oleh dua imam dan bruder yang berkarya bersama dengannya. Damianus de Veuster, SS.CC., meninggal dunia pada 15 April 1889 di Kalaupapa, Molokai, Hawaii. Pada 3 Juni 1996, ia dibeatifikasi oleh Paus Sto. Yohanes Paulus II, dan pada 11 Oktober 2009, ia dikanonisasi oleh Paus Benediktus XVI.


dari sumber http://www.stdamiens.org/, http://saints.sqpn.com/, http://www.vatican.va/, https://en.wikipedia.org/, http://www.newadvent.org/, http://www.catholic.org/, http://www.catholicculture.org/, http://www.ssccpicpus.com/, dan http://www.sscc.org/

Sto. Antonius dari Florence

10 Mei

Antonius Pierozzi lahir pada 1 Maret 1389 di Florence, Italia. Ia adalah putera dari Niccolo Pierozzi, seorang bangsawan dan juga notaris, dan Tomasina. Ketika berusia empatbelas tahun, Antonius berkeinginan untuk bergabung dengan Ordo Dominikan. Ia melamar kepada Bto. John Dominic, seorang reformator, di biara Santa Maria Novella, Florence. Pada awalnya Antonius diminta untuk kembali lagi karena usianya yang masih muda, dan ia diminta untuk mempelajari Hukum Kanon dan mampu menghafalkan sebuah bagiannya. Antonius kembali dan ia mampun menjawab semua pertanyaan yang diajukan seputar Hukum Kanon dan juga mampu menghafal bagian yang diminta sebelumnya. Kagum akan kemampuan Antonius, maka Antonius diterima dan memperoleh jubah Dominikan di biara Fiesole. Antonius dikirim ke Cortona untuk menjalani masa novisiat, dan kemudian kembali ke Fiesole. Antonius diketahui menjadi imam dan kemudian ia juga menduduki beberapa posisi penting di Ordonya, seperti vikaris biara Foligno, Prior di Cortona, Roma, Naples, Gaeta, Siena, dan Fiesole. Antonius kemudian memulai pendirian biara St. Markus di Florence. Pada tahun 1439, Antonius mengikuti Konsili Florence, dan ia menarik perhatian Paus Eugenius IV. Paus Eugenius menunjuk Antonius menjadi Uskup Agung Florence, tetapi Antonius berusaha untuk menghindarinya. Paus Eugenius sampai harus memberikan ancaman ekskomunikasi kepada Antonius untuk menerima jabatan Uskup Agung Florence. Pada 13 Maret 1446, Antonius ditahbiskan sebagai Uskup Agung Florence. Sebagai Uskup, Antonius banyak membantu umatnya, terutama mereka yang miskin. Pada saat terjadi bencana, ia kerap memberikan apa yang ia miliki, termasuk pakaiannya sendiri. Ketika Paus Eugenius IV akan meninggal dunia, Antonius dipanggil untuk mendampingi dan mendengarkan pengakuan dosanya. Paus Nikolaus V kerap meminta pendapatnya atas berbagai masalah Gereja dan Negara. Paus Pius II juga menggunakan tenaga Antonius untuk merefomasi Takhta Kepausan. Antonius dari Florence, O.P., meninggal dunia pada 2 Mei 1459 di Florence, Italia. Pada 31 Mei 1523, ia dikanonisasi oleh Paus Adrian VI.


dari sumber http://saints.sqpn.com/, http://www.ewtn.com/, http://en.wikipedia.org/, http://www.newadvent.org/, dan http://www.imankatolik.or.id/