Pages

Bta. Helena dari Udine

23 April

Helena lahir pada tahun 1396 di Udine, Italia. Ia adalah puteri dari keluarga bangsawan Maniago. Ketika masih muda, Helena menikah dengan Antonio Cavalcanti, pada sekitar tahun 1414. Dari pernikahannya, mereka dikaruniai enam orang anak. Helena kehilanggan Antonio yang meninggal dunia pada tahun 1441. Dikisahkan Helena memotong rambutnya dan menyimpannya bersama perhiasaanya pada peti Antonio. Helena kemudian memutuskan untuk bergabung dengan Ordo Ketiga Sto. Agustinus, setelah mendengar homili dari seorang biarawan Agustinian, Angelo da San Servino. Helena banyak membantu orang-orang yang membutuhkan dengan perbuatan-perbuatan kasihnya. Ia banyak berdoa, berdevosi kepada Sengsara Kristus, dan mencintai Ekaristi. Helena sempat mengalami siksaan dalam hidupnya ini sampai depresi berat. Ia bahkan hampir saja melakukan bunuh diri, tetapi doa-doa yang ia lakukan menguatkannya. Selama menjadi anggota Ordo Ketiga, Helena memilih untuk tidur diatas tumpukan batu yang dialasi sedikit jerami. Helena dari Udine meninggal dunia pada 23 April 1438 di Udine, Italia. Pada 27 September 1848, kultusnya diakui oleh Paus Bto. Pius IX.


dari sumber http://www.osa-west.org/, http://saints.sqpn.com/, http://augustinians.net/, dan http://midwestaugustinians.org/

Sto. Georgius

23 April

Georgius lahir pada sekitar tahun 280 di Lydda, Syria. Ia adalah putera Gerontios, seorang perwira yang berasal dari Yunani, dan Polychronia. Diketahui bahwa Georgius dilahirkan dalam keluarga Kristen dan memperoleh pendidikan Kristen. Setelah kematian kedua orangtuannya, Georgius pergi menuju Nicomedia, untuk menjadi seorang prajurit. Nama besar ayahnya membuatnya diterima oleh Kaisar Diocletian. Georgius mendapat promosi menjadi pasukan kekaisaran yang bertugas melindungi Kaisar. Ketika Kaisar melancarkan penganiayaan terhadap umat Kristen, Georgius dengan berani menegur Kaisar yang membuatnya ditangkap. Kaisar berusaha untuk membujuk Georgius meninggalkan imannya, tetapi Georgius tetap pada imannya. Georgius mendapatkan berbagai siksaan sampai pada akhirnya ia dipenggal. Georgius meninggal dunia pada 23 April 303 di Nicomedia. Banyak yang meragukan kisah hidup Georgius, terutama dengan legenda ia membunuh seekor naga.


Sto. Adalbertus

23 April

Vojtěch lahir pada sekitar tahun 956 di Libice nad Cidlinou, Bohemia, Republik Ceko. Ia adalah putera sebuah keluarga bangsawan. Vojtěch memperoleh pendidikan dari Sto. Adalbertus dari Magdeburg, dan ketika dibaptis, ia mengambil nama Adalbertus dari gurunya. Pada Februari 982, Adalbertus ditunjuk sebagai Uskup Praha. Sebagai Uskup, Adalbertus berusaha melakukan pembaharuan dalam kehidupan para rohaniwan di Keuskupannya, tetapi hal ini mendapat pertentangan, sampai Adalbertus terusir dari Keuskupannya sendiri. Adalbertus mengungsi ke Roma, dan ia memilih untuk tinggal dan menjadi seorang biarawan Benediktin. Atas permohonan umatnya, Adalbertus diminta untuk kembali ke Praha, dan pada tahun 992, ia kembali dan disambut dengan sukacita. Adalbertus kemudian mendirikan biara Brevnov. Tidak lama kemudian, Adalbertus kembali terusir setelah ia mengekskomunikasi orang-orang yang melakukan pembunuhan terhadap seorang wanita yang dituduh berzina. Adalbertus kemudian kembali ke Roma, dan setelah itu ia memilih untuk menjadi seorang misionaris. Adalbertus menyebarkan Injil ke Hungaria, dan dikisahkan juga ia sempat ditunjuk sebagai Uskup Gnesen. Adalbertusk kemudian menyebarkan Injil ke Kerajaan Prussia. Usahanya cukup berhasil, tetapi menimbulkan kebencian dari para penganut dan pemuka Paganisme. Adalbertus kemudian ditangap dan dibunuh. Adalbertus, O.S.B., meninggal dunia pada 23 April 997 di Pomerania, Polandia. Pada tahun 999, ia dikanonisasi oleh Paus Silvester II.


dari sumber:
http://www.newadvent.org/
http://www.americancatholic.org/
http://saints.sqpn.com/
http://www.imankatolik.or.id/
http://www.gcatholic.org/
http://www.catholic.org/
http://en.wikipedia.org/

Bto Egidius dari Assisi

23 April

Aegidius lahir sekitar tahun 1190 di Assisi, Umbria, Italia. Ia adalah seorang petani, dan ketika Sto. Fransiskus mulai berkarya, ia mendatanginya dan ingfin mengikuti cara hidupnya. Keinginan Egidius disambut baik oleh Sto. Fransiskus dan ia menjadi pengikutnya yang ketiga pada 23 April 1209. Egidius ikut bersama Sto. Fransiskus ketika akan meminta restu Paus Innosentius III atas aturan hidup Sto. Fransiskus. Egidius kemudian melakukan ziarah ke makam Sto. Yakobus di Compostela, kemudian juga ke Yerusalem. Ia juga mengunjungi tempat suci Sto. Mikael di Gunung Gargano, dan makam Sto. Nikolaus di Bari. Egidius kemudian hendak pergi ke Tunisia, untuk berkotbah kepada orang-orang Muslim. Tetapi umat Kristen di Tunis tidak menerimanya dan memulangkannya, karena mereka takut Egidius akan menimbulkan kekacauan. Egidius kemudian hidup untuk selalu membantu orang-orang yang ia temui. Pada tahun 1234, Egidius pindah menuju Monte Ripido, dekat Perugia. Egidius sempat bertemu dengan Sto. Bonaventura, ketika ia mengunjungi Perugia. Paus Gregorius IX mengagumi Egidius bahkan meminta nasehat Egidius untuk menjalankan tugasnya. Egidius dari Assisi meninggal dunia pada 23 April 1262 di Monte Ripido, Umbria, Italia. Pada tahun 1777, ia dibeatifikasi oleh Paus Pius VI.


dari sumber http://en.wikipedia.org/, http://www.americancatholic.org/, http://www.catholic.org/, http://saints.sqpn.com/, dan http://secularfranciscans.org/