Pages

Sto. Yohanes Baptista de la Salle

7 April

Jean Baptiste de la Salle lahir pada 30 April 1651 di Reims, Perancis. Ia adalah putera dari Louis de la Salle dan Nicolle de Moet de Brouillet, sebuah keluarga keturunan bangsawan yang kaya. Yohanes memperoleh pendidikan Kolose des Bons Enfants. Orangtuanya ingin agar Yohanes berkarir di bidang hukum, tetapi Yohanes memilih untuk mengikuti panggilan menjadi seorang Imam. Pada 18 Oktober 1670, Yohanes masuk Seminari St. Sulpicius di Paris. Setelah kedua orangtuanya meninggal dunia, Yohanes memutuskan untuk meninggalkan seminari pada 18 April 1672, untuk mengurus adik-adiknya. Setelah menyelesaikan tugas-tugasnya, Yohanes masuk kembali ke seminari, sampai ia ditahbiskan pada 9 April 1678 di Reims. Yohanes juga menjabat sebagai canon Katedral Reims. Pada Juni 1680, Yohanes menyelesaikan pendidikan doktorat teologi. Atas permintaan seorang imam, Yohanes diminta untuk mendampingi Kongregasi Suter-Suster dari Kanak-Kanak Yesus, yang baru saja didirikan, dan bertugas dalam pendidikan anak-anak perempuan miskin. Dalam perkembangannya, Yohanes kemudian mendirikan Bruder-Bruder Sekolah Kristen/ Institutum Fratrum Scholarum Christianarum (F.S.C.) untuk membantu pendidikan anak-anak laki-laki. Pada tahun 1690, Yohanes membuat aturan hidup bagi Tarekat yang ia dirikan. Yohanes mendirikan sekolah bagi anak-anak laki-laki yang miskin. Untuk lebih serius dalam misinya, Yohanes meninggalkan posisinya sebaga canon dan menjual semua harta yang ditinggalkan orangtuanya untuk dibagikan kepada orang miskin. Berbagai perubahan dilakukan oleh Yohanes dalam bidang pendidikan, terutama dalam hal penggunaan bahasa setempat dari pada bahasa Latin, selain itu pemisahan berdasarkan tingkatan-tingkatan dalam mengajar. Dalam menjalankan misinya, berbagai tantangan dan rintangan menghadang langkah Yohanes, mulai dari pertentangan dari berbagai pihak, penghianatan dari rekan-rekannya, dan juga serangan-serangan dari Jansenisme. Yohanes sendiri melakukan perlawanan terhadap aliran Jansenisme yang dikutuk oleh Gereja. Yohanes baanyak berkarya dalam menuliskan buku-buku pendidikan. Kesehatan Yohanes sering terganggu, karena penyakit asma dan rematik yang ia derita. Yohanes Baptista de la Salle meninggal dunia pada 7 April 1719 di Saint Yon, Rouen, Perancis. Pada 19 Februari 1888, ia dibeatifikasi, dan pada 24 Mei 1900, ia dikanonisasi oleh Paus Leo XIII.


dari sumber: 
https://www.catholic.org/
http://www.newadvent.org/
http://www.americancatholic.org/
http://saints.sqpn.com/
http://www.imankatolik.or.id/
http://yesaya.indocell.net/
http://www.gcatholic.org/

Minggu Paskah II

Minggu Kerahiman Ilahi

Setelah Yesus wafat di salib, pada malam pertama sesudah hari Sabat, berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus, berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata, “Damai sejahtera bagi kamu!” Sesudah berkata demikian, Yesus menunjukkan tangan dan lambung-Nya kepada mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat Tuhan. Maka kata Yesus sekali lagi, “Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu.” Dan sesudah berkata demikian, Yesus menghembusi mereka dan berkata, “Terimalah Roh Kudus. Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada.” Pada waktu Yesus datang itu Tomas, seorang dari kedua belas murid, yang juga disebut Didimus, tidak ada bersama-sama mereka. Maka kata murid-murid yang lain itu kepadanya, “Kami telah melihat Tuhan!” Tetapi Tomas berkata kepada mereka, “Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya, dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu, dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, aku sama sekali tidak akan percaya.” Delapan hari kemudian murid-murid Yesus berada kembali dalam rumah itu, dan Tomas bersama-sama dengan mereka. Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus datang. Ia berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata, “Damai sejahtera bagi kamu!” Kemudian Yesus berkata kepada Tomas, “Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku, dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah!” Tomas menjawab kepada-Nya, “Ya Tuhanku dan Allahku!” Kata Yesus kepadanya, “Karena telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.” Memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata murid-murid-Nya, yang tidak tercatat dalam kitab ini. Tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya oleh imanmu itu kamu memperoleh hidup dalam nama-Nya.