Pages

Sto. Jovita


15 Februari


Jovita lahir di Brescia, Lombardia, Italia. Ia adalah putera dari sebuah keluarga bangsawan, dan saudara dari Sto. Faustinus. Jovita adalah seorang Diakon yang tanpa takut menyebarkan Injil bersama dengan Sto. Faustinus. Mereka ditangkap oleh Julian pada masa pemerintahan Kaisar Hadrian. Mereka dibawa dari Milan, Roma, dan Naples untuk disiksa. Siksaan itu tidaklah menggoyahkan iman mereka. Mereka dibawa kembali ke Brescia dan disana mereka dipenggal sebagai martir Kristus. Jovita meninggal dunia pada sekitar tahun 120 di Brescia, Italia.


dari sumber:
http://saints.sqpn.com/
http://www.newadvent.org/
http://www.catholic.org/
http://www.indocell.net/yesaya/
http://www.catholicculture.org/

Sto. Faustinus

15 Februari

Faustinus lahir di Brescia, Lombardia, Italia. Ia adalah putera sebuah keluarga bangsawan, dan merupakan saudara dari Sto. Jovita. Faustinus adalah seorang Imam yang tanpa takut menyebarkan Injil bersama dengan Sto. Jovita. Mereka ditangkap oleh Julian pada masa pemerintahan Kaisar Hadrian. Mereka dibawa dari Milan, Roma, dan Naples untuk disiksa. Siksaan itu tidaklah menggoyahkan iman mereka. Mereka dibawa kembali ke Brescia dan disana mereka dipenggal sebagai martir Kristus. Faustinus meninggal dunia pada sekitar tahun 120 di Brescia, Italia.


dari sumber:
http://saints.sqpn.com/
http://www.newadvent.org/
http://www.catholic.org/
http://www.indocell.net/yesaya/
http://www.catholicculture.org/

Sto. Klaudius de la Colombiere

15 Februari

Claude La Colombiere lahir pada 2 Februari 1641 di Symphorien d’Ozon, Dauphine, Perancis. Ia adalah putera dari keluarga bangsawan Bertrand La Colombiere dan Margaret Coindat. Keluarganya pindah ke Vienna dan Kaludius memulai pendidikannya dikota itu. Klaudius melanjutkan pendidikannya dengan mempelajari retorika dan filsafat di Lyon. Pada saat inilah, Klaudius merasakan panggilan untuk menjadi seroang Yesuit. Pada tahun 1659, Klaudius bergabung dengan Serikat Yesus di Avignon. Pada tahun 1660, Klaudius pindah dari novisiat menuju kolose di Avignon. Selama lima tahun, Klaudius mengajar sebagai dosen bahasa dan sastra. Pada tahun 1666, Klaudius belajar teologi di kolose Clermont di Paris. Setelah menyelesaikan pendidikannya, Klaudius ditahbiskan menjadi seorang imam, dan kembali ke Lyon. Klaudius bertugas sebagai guru, dan pengkotbah. Ia juga menjadi moderator beberapa kongregasi Marian. Pada 2 Februari 1675, Klaudius mengikrarkan kaul untuk mengawasi aturan dan konstitusi Serikat Yesus dan ditugaskan sebagai rektor Kolose Yesuit di Paray Le Monial. Di Paray, Klaudius bertemu dengan St. Margaretha Maria Alacoque dan St. Margareta menceritakan pengalaman spiritual dan penglihatannya akan suara Tuhan. Klaudius meyakini apa yang dialami oleh St. Margareta dan memintanya untuk menuliskannya. Klaudius juga menjadi pembimbing rohani St. Margareta serta ikut menyebarkan Devosi kepada Hati Kudus Yesus. Pada tahun 1676, Klaudius pergi bertugas ke London, Inggris, sebagai pengkotbah bagi Dutchess of York. Melalui hidupnya yang penuh dengan kekudusan, ia berhasil mempertobatkan banyak orang, termasuk Mary Beatrice d’Este dari York. Pada tahun 1678, Klaudius ditangkap atas tuduhan melawan Raja dan hendak mengembalikan Katolik ke Inggris. Ia hampir saja menjadi martir jika saja Louis XIV tidak memberikan rekomendasi atas pekerjaannya. Selama di penjara, kondisi yang buruk membuat kesehatan Klaudius menurun. Klaudius diusir dari Inggris, dan kembali ke Paray, dan kesehatannya terus menurun. Klaudius de la Colombiere, S.J., meninggal dunia pada 15 Februari 1682, di  Paray-le-Monial, SaĆ“ne-et-Loire, Perancis. Pada 10 Juni 1929, ia dibeatifikasi oleh Paus Pius XI, dan pada 31 Mei 1992, ia dikanonisasi oleh Paus Sto. Yohanes Paulus II.