Pages

Sta. Skolastika

10 Februari

Skolastika lahir pada sekitar tahun 480 di Nursia, Umbria, Italia. Ia adalah saudara kembar dari Sto. Benediktus dari Nursia. Ketika Sto. Benediktus mendirikan biara di Monte Kasino, ia mendirikan sebuah biara di Plombariola, yang tidak jauh dari Monte Kasino. Skolastika mengunjungi saudaranya satu kali dalam satu tahun. Karena ia tidak diizinkan untuk memasuki biara Monte Kasino, mereka bertemu disebuah rumah kecil yang masih milik biara, tidak jauh dari tempat itu. Dikisahkan oleh Paus Sto. Gregorius Agung, suatu ketika mereka bertemu dan membicarakan berbagai hal kudus. Ketika hari sudah malam, Skolastika meminta Sto. Benediktus untuk tetap bersamanya hingga keesokan hari, tetapi St. Benediktus menolak permintaan saudaranya. Skolastika berdoa kepada Tuhan, dan seketika itu juga petir menyambar disertai hujan yang sangat kencang. St. Benediktus kemudian bertanya kepada Skolastika apa yang telah ia perbuat. Skolastika berkata bahwa St. Benediktus menolak permintaannya, sehingga ia meminta kepada Tuhan yang mendengarkan permohonannya. Setelah itu keduanya terjaga sampai pagi dan membicarakan kehidupan spiritual sepanjang malam. Tiga hari kemudian, Skolastika meninggal dunia pada sekitar tahun 543 di dekat Monte Kasino, Italia. Dikisahkan Sto. Benediktus dari dalam biaranya, melihat roh Skolastika keluar dari tubuhnya dalam rupa merpati dan terbang menuju surga.


dari sumber http://www.americancatholic.org/, http://en.wikipedia.org/, http://www.imankatolik.or.id/http://www.catholic.org/http://saints.sqpn.com/, dan http://www.indocell.net/yesaya/

Minggu Biasa V

Tahun C

Pada suatu kali Yesus berdiri di pantai danau Genesaret, sedang orang banyak mengerumuni Dia hendak mendengarkan firman Allah. Ia melihat dua perahu di tepi pantai. Nelayan-nelayannya telah turun dan sedang membasuh jalanya. Ia naik ke dalam salah satu perahu itu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu Ia duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu. Setelah selesai berbicara, Ia berkata kepada Simon: "Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan." Simon menjawab: "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga." Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak. Lalu mereka memberi isyarat kepada teman-temannya di perahu yang lain supaya mereka datang membantunya. Dan mereka itu datang, lalu mereka bersama-sama mengisi kedua perahu itu dengan ikan hingga hampir tenggelam. Ketika Simon Petrus melihat hal itu iapun tersungkur di depan Yesus dan berkata: "Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa." Sebab ia dan semua orang yang bersama-sama dengan dia takjub oleh karena banyaknya ikan yang mereka tangkap; demikian juga Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, yang menjadi teman Simon. Kata Yesus kepada Simon: "Jangan takut, mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia. Dan sesudah mereka menghela perahu-perahunya ke darat, merekapun meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Yesus.


dari sumber Alkitab Deuterokanonika, LAI-LBI