Pages

Sta. Yasinta Mareskoti

30 Januari

Hyacintha dari Mariscotti lahir pada tahun 1585 di dekat Viterbo, Italia. Ia adalah puteri dari Marc Antonio Mariscotti dan Ottavia Orsini. Yasinta dibaptis dengan nama Clarice. Ia memperoleh pendidikan pada biara Fransiskan, dan iapun bergabung dalam ordo ketiga Fransiskan setelah adiknya menikah, di biara Sto. Bernardine di Viterbo, dimana saudaranya sudah lebih dahulu bergabung. Pada masa ini, Yasinta masih hidup penuh dengan kemewahan duniawinya baik makanan, pakaian, atau barang-barang lainnya. Suatu ketika, Yasinta jatuh sakit, dan seorang imam hendak memberikan Komuni kepadanya.Terkejutlah imam tersebut akan pengakuan Yasinta itu dan menegurnya. Yasinta mengikuti kata-kata bapa pengakuanya dan menyingkirkan segala hal duniawi yang ia miliki. Yasinta melakukan pertobatan keras dengan hidup menderita, seperti berjalan tanpa alas kaki, dan tidur di atas papan. Yasinta juga berdevosi terhadap penderitaan Kristus dan dengan pertobatannya, menjadi teladan bagi biarawati-biarawati lain pada biaranya. Yasinta jga mendirikan kelompok Sacconi yang mendedikasikan karyanya bagi orang-orang lanjut usia dan orang miskin. Yasinta Mareskoti, O.F.S., meninggal dunia pada tahun 1640 di Viterbo. Pada 1 September 1726, ia dibeatifikasi oleh Paus Benediktus XIII dan pada 24 Mei 1807, ia dikanonisasi oleh Paus Pius VII.


dari sumber http://saints.sqpn.com/http://www.catholic.org/http://www.americancatholic.org/http://www.imankatolik.or.id/http://www.stigmataofstfrancis.org/, dan http://catatanseorangofs.wordpress.com/

Sta. Martina

30 Januari

Martina adalah puteri dari Konsul Romawi Kristen yang kaya. Setelah kematian kedua orangtuanya, Martina membagikan semua harta yang ia miliki kepada orang-orang miskin. Secara terbuka, ia menyatakan iman Kristennya, sehingga ia ditangkap pada masa penganiayaan Kaisar Alexander Severus. Kaisar memerintahkannya untuk memberikan persembahan kepada dewa-dewi Pagan, tetapi Martina menolaknya dan ia memilih mati daripada menghianati imannya. Dikisahkan, Martina disiksa dengan berbagai cara, tetapi tidak ada siksaan yang mampu menyakitinya. Pada akhirnya Martina menjadi martir setelah ia dipenggal. Martina meninggal dunia sebagai martir pada sekitar tahun 228. Relikuinya ditemukan pada 25 Oktober 1634 ketika Paus Urbanus IV akan mendirikan sebuah gereja.


dari sumber:
http://www.imankatolik.or.id/
http://www.indocell.net/yesaya/
http://saints.sqpn.com/
http://www.catholic.org/
http://www.catholicculture.org/
http://www.newadvent.org/

Bto. Bronislaus Markiewicz

30 Januari

Bronislaw Bonawentura Markiewicz lahir pada 13 Juli 1842 di Pruchnik, Galizia, Polandia. Ia adalah putera dari John Markiewicz dan Marianna Gryziecka. Bronislaus memperoleh pendidikan Kristen yang kuat dari keluarganya, dan pada saat ia bersekolah, ia juga memperoleh pengalaman terhadap gelombang anti-agama pada saat bersekolah di Przemysl. Bronislaus kemudian memutuskan untuk masuk seminari tinggi di Przemysl pada tahun 1863 dan pada 15 September 1867, ia ditahbiskan menjadi imam. Bronislaus berkarya di Paroki Harta dan melanjutkan pendidikan di Universitas Leopoli dan Cracow. Pada tahun 1875 ia menjadi pastor di Gac, kemudian pada tahun 1877 ia menjadi pastor di Blazowa, dan pada tahun 1882 ia menjadi pengajar teologi pastoral di seminari tinggi Przemysl. Bronislaus senang berkarya dengan mengajar iman kepada para tahanan, dan menghabiskan waktu dengan orang miskin, terutama orang muda. Bronislaus mengikuti panggilan hatinya dengan pergi ke Italia pada November 1885 dan bergabung dengan Kongregasi Salesian pada 25 Maret 1887. Ia sangat senang ketika ia dapat bertemu dan belajar langsung dari Sto. Yohanes Bosko. Bronislaus sempat menderita penyakit tuberculosis dan hampir meninggal pada tahun 1889. Pada 23 Maret 1892, ia kembali ke Polandia dan berkarya di Miejsce Piastowe, Przemysl. Ia membuka institut bagi anak-anak muda yang miskin maupun yatim-piatu. Pada tahun 1897, ia mendirikan dua kongregasi dengan spiritualitas Sto. Yohanes Bosko. Setelah memperoleh pengakuan dari Keuskupan setempat, ia menjadi direktu untuk serikat yang ia namakan "Kesederhanaan dan Bekerja". Kongregasi ini baru mendapatkan pengakuan pada tahun 1921 dan 1928 untuk kongregasi wanita. Kongregasi ini kemudian mengambil nama Kongregasi Santo Mikael Malaikat Agung/ Congregatio Sancti MichaĆ«lis Archangeli (C.S.M.A.). Pada tahun 1903, Bronislaus membuka rumah baru di Pawlikowice. Bronislaus Markiewicz, C.S.M.A., meninggal dunia pada 29 Januari 1912 di Miejsce Piastowe, Przemysl, Polandia. Pada 19 Juni 2005 ia dibeatifikasi oleh Paus Benediktus XVI, yang diwakili oleh Kardinal Jozef Glemp.