Pages

Sto. Vinsensius dari Saragossa

22 Januari

Vinsensius lahir di Huesca, Aragon. Ia adalah diakon dari Uskup Sto. Valerius dari Saragossa. Pada masa penganiayaan umat Kristen oleh Kaisar Diocletian, ia ditangkap bersama dengan Sto. Valerius oleh Dacian, gubernur di daerah itu. Sto. Valerius dibuang, tetapi Vinsensius tetap ditahan untuk disiksa. Ia diminta untuk membakar Kitab Suci, tetapi ia menolaknya, sehingga ia disiksa dengan diikat dan dipanggang, sebelum akhirnya ia dilemparkan ke dalam penjara. Penjaga penjara bahkan bertobat dan mengikuti Kristus karenanya. Vinsensius tetap hidup sampai dengan beberapa orang Kristen diperbolehkan untuk mengunjunginya dan merawatnya. Vinsensius meninggal dunia pada tahun 304 di Valencia, Spanyol.


dari sumber:
http://www.catholic.org/
http://www.indocell.net/yesaya/
http://saints.sqpn.com/

Bta. Laura Vicuna

22 Januari

Laura Vicuna lahir pada 5 April 1891 di Santiago, Chili. Ia adalah puteri dari Jose Domingo Vicuna, seorang tentara, dan Mercedes Pino. Pada tahun 1891, terjadi perang sipil di Chili dan keluarga Vicuna terpaksa meninggalkan Chili karena dicari untuk ditangkap. Pada tahun 1894, setelah kelahiran adiknya, Julia Amanda, Laura kehilangan ayahnya yang meninggal dunia. Setelah ayahnya meninggal, ibunya membawa kedua anaknya pergi ke Argentina. Disana ibunya bertemu dengan Manuel Mora, yang kemudian menjanjikan untuk membiayai kehidupan keluarganya. Laura kemudian di sekolahkan pada sekolah yang dikelola oleh biarawati Salesian atau lebih dikenal dengan Putri Maria Penolong Umat Kristiani. Laura kemudian ingin sekali menjadi biarawati Salesian. Hal ini mendapat tentangan dari Manuel Mora, yang bahkan memukulnya. Kehidupan Manuel Mora dan yang jauh dari Tuhan membawa ibunya ikut menjauhi Tuhan. Laura dengan sepenuh hati berdoa kepada Tuhan dan mempersembahkan hidupnya kepada Tuhan demi keselamatan ibunya. Pada 8 Desember 1901, Laura diizinkan untuk bergabung dengan Solidaritas Anak-anak Maria oleh Uskup. Pada akhir 1903, Laura sakit keras dan pulang ke rumahnya disana ia mendapat kekerasan dari ayahnya. Laura Vicuna meninggal dunia pada 22 Januari 1904 di Junin de los Andes, Neuquen, Argentina. Sebelum meninggal, ia memberitahukan ibunya bahwa ia mempersembahkan nywanya bagi keselamatan ibunya. Sejak saat itu ibunya bertobat dan kembali kepada Tuhan. Pada 3 September 1988, Laura Vicuna dibeatifikasi oleh Paus Sto. Yohanes Paulus II.


Sto. Vinsensius Pallotti

22 Januari

Vincenzo Pallotti lahir pada 21 April 1795 di Roma, Italia. Ia adalah putera dari keluarga bangsawan Italia. Sejak kecil, ia sudah diperkenalkan dengan kehidupan religius oleh kedua orangtuanya. Ia kemudian menjadi seorang imam dan mengajar teologi. Ia sangat berhasil dalam mengumpulkan dana bagi orang-orang miskin. Ia juga mendirikan kelompok pekerja, sekolah pertanian, asosiasi pinjaman, panti-asuhan, dan rumah bagi anak perempuan. Ia memiliki mimpi besar agar semua orang non-Katolik mengenal Kristus, terutama orang-orang Muslim. Ia kemudian mendirikan Serikat Kerasulan Katolik/ Societas Apostolatus Catholici/ Pallotines (S.A.C.) yang bergerak dalam karya kemasyarakatan pada tahun 1845. Vinsensius Palloti, S.A.C., meningggal dunia pada 18 Januari 1850 di Roma, Italia, karena sakit kedinginan, yang kemungkinan besar ia alami karena memberikan mantelnya kepada pengemis ditengah malam yang dingin. Pada 22 Januari 1950, Ia dibeatifikasi oleh Paus Pius XII dan pada 20 Januari 1963, ia dikanonisasi oleh Paus Sto. Yohanes XXIII.


dari sumber http://www.catholic.org/, http://www.gcatholic.com/http://www.imankatolik.or.id/, dan http://saints.sqpn.com/

Sto. Anastasius dari Persia

21 Januari

Magundat lahir di Persia. Ia adalah prajurit Raja Persia, Khusrow II, yang pada tahun 614 menaklukan Yerusalem dan membawa Salib Suci ke Persia. Magundat sangat tekesan dengan kekuatan Salib itu ditambah devosi-devosi yang dilakukan oleh umat Kristen kepada Salib Suci. Ia kemudian meninggalkan dinas ketentaraannya kemudian bertobat dan dibaptis, dan mengganti namanya menjadi Anastasius. Anastasius kemudian pergi ke Yerusalem dan menjadi biarawan selama tujuh tahun. Ia kemudian kembali ke Persia untuk mempertobatkan orang-orang Persia. Ia ditangkap oleh Raja Khursow, dan ia dijanjikan untut tetap dihormati jika ia mau menghianati imannya. Anastasius menolak dan akhirnya ia dipenggal bersama dengan sekitar 70 umat Kristen lainnya. Anastasius meninggal dunia sebagai martir pada 22 Januari 628, di Persia. 


dari sumber:
http://www.catholic.org/
http://saints.sqpn.com/
http://www.imankatolik.or.id/
http://www.indocell.net/yesaya/