Pages

Sto. Gregorius dari Nyssa

10 Januari

Gregorius lahir sekitar tahun 335 di Caesarea, Cappadocia. Ia adalah putera dari Sto. Basilius tua dan Sta. Emmelia. Ia juga cucu dari Sta. Makrina tua, dan juga saudara dari Sta. Makrina muda, Sto. Basilius Agung, dan Sto. Petrus dari Sebastea. Gregorius memperoleh pendidikan dari Sto. Basilius Agung, kemudian ia pergi belajar di Athena, Yunani, dan terpengaruh oleh karya-karya Origen dan Plato. Ia mempelajari dan ahli dalam bidang retorika. Gregorius menikah dengan Theodosia sebelum memutuskan untuk mengikuti jejak saudara-saudaranya yang mengabdikan hidup mereka bagi Allah. Gregorius ditahbiskan sebagai imam dan kemudian dipilih sebagai Uskup Nyssa. Sebagai Uskup, ia pernah difitnah sampai ia terpaksa meninggalkan takhta keuskupannya karena diturunkan melalui sebuah sinode pada tahun 376, tetapi dua tahun kemudian ia kembali dengan disambut oleh seluruh umatnya. Gregorius adalah seorang pembela dogma Tritunggal Mahakudus dan melakukan banyak perlawanan baik terhadap ajaran-ajaran sesat yang banyak berkembang pada masa itu, terutama Arianisme. Gregorius banyak menghadiri sinode-sinode dan juga Konsili Konstantinopel pada tahun 381. Setelah Konsili, ia pergi ke daerah Transjordan sampai Yerusalem dan dalam perjalanannya ia terus membela dogma Tritunggal. Gregorius dari Nyssa meninggal dunia tidak lama setelah menghadiri sinode Konstantinopel pada tahun 394.


Sto. Gulielmus Bituricensis

10 Januari

Guillaume Berruyer lahir pada sekitar 19 Oktober 1155 di Nevers, Perancis. Ia adalah putera dari Baldwin, yang adalah bangsawan di Nevers. Sejak kecil, ia memperoleh pendidikan dari pamannya, Peter si Pertapa, Diakon Agung Soissons. Pekerjaan yang penuh kekudusan selalu menarik perhatiannya. Gulielmus meneruskan pendidikannya sampai ia menjadi imam dan kemudian kanon di Soissons dan Paris. Gulielmus kemudian memutuskan untuk hidup membiara, pertama-tama dengan menjadi biarawan di Ordo Grandmont tetapi kemudian ia memutuskan untuk bergabung dengan Ordo Cistercian di Pontigny. Tidak lama kemudian, Gulielmus terpilih sebagai Prior di biara Pontigny dan kemudian abbas di biara Fountaine-Jean, kemudian di Chaalis pada tahun 1187. Setelah kematian Henri de Sully, Uskup Agung Bourges (Latin: Bituricensis), Gulielmus terpilih menggantikannya pada 23 November 1200. Ia terpaksa menerima jabatan ini karena ketaatannya kepada Paus dan pemimpinnya di Citeaux. Sebagai Uskup, Gulielmus melakuakn mati raga dua kali lipat dari apa yang selalu ia lakukan. Gulielmus selalu menggunakan pakaian kasar dibalik jubahnya dan tidak pernah menambah pakaian yang ia kenakan di musim dingin, atau menguranginya di musim panas. Ia juga tidak menyantap daging, walaupun selalu ada daging di meja makannya untuk orang asing. Gulielmus juga merawat orang miskin, sikit, dan para tahanan. Ia juga mempertobatkan banyak orang yang terpengaruh ajaran sesat Albigensianisme. Gulielmus Bituricensis, O.Cist., meninggal dunia pada 10 Januari 1209 di Bourges, Perancis. Pada17 Mei 1217, ia dikanonisasi oleh Paus Honorius III.