Pages

Sto. Telesphorus

2 Januari

Paus Telesphorus adalah Paus ke-8 Gereja Katolik yang menjadi Paus pada tahun 125-136. Telosphorus diyakini berasal dari Calabria, Yunani. Dikisahkan bahwa ia pernah menjadi pertapa di Gunung Karmel, tetapi hal ini sulit dibuktikan. Menurut Eusebius, Telesphorus menjadi Paus menggantikan Paus Sto. Sixtus pada tahun ke-12 kekuasaan Kaisar Hadrian. Paus Telesphorus dipercaya memulai kebiasaan merayakan Paskah pada hari Minggu dan memulai masa Pra-Paskah. Meskipun begitu ia tetap meghormati umat yang tidak mengikutinya. Paus Telesphorus juga dipercaya sebagai Paus yang memulai tradisi Misa Malam Natal dan menyanyikan Gloria/ Kemuliaan. Paus Telesphorus meninggal pada sekitar tahun 136 sebagai martir. Menurut Eusebius, Paus Telesphorus meninggal pada tahun pertama pemerintahan Kaisar Antonius Pius atau sekitar tahun 138.


dari sumber:
http://www.catholic.org/
http://en.wikipedia.org/
http://www.newadvent.org/
http://saints.sqpn.com/

Sto. Gregorius dari Nazianze

2 Januari

Gregorius lahir di Arianzus, Kapadocia pada tahun 330. Ia adalah anak dari Sto. Gregorius dari Nazianze tua dan Sta. Nonna. Ia juga merupakan saudara dari Sto. Caesarius dari Nazianze dan Sto. Gorgonius. Gregorius pertama kali memperoleh pendidikan di Nazianze, kemudian ia belajar di Kaisarea-Kapadocia, Kaisarea-Palestina, Alexandria, dan Athena. Di Kaisarea-Kapadocia dan Athena, ia bertemu dan bersahabat akrab dengan Sto. Basilius Agung. Gregorius kemudian kembali ke Nazianze, dimana ia menjadi imam disana. Ia menyadarkan ayahnya yang sudah terpengaruh ajaran sesat. Ia kemudian ditahbiskan sebagai Uskup Sasima oleh Sto. Basilius Agung. Tidak lama kemudian, ia meninggalkan Keuskupannya dan kembali ke Nazianze untuk membantu ayahnya menjalankan tugas sebagai Uskup kuajutor di Nazianze. Mereka mencegah skisma Arianisme yang akan terjadi di keuskupannya, dan membawa kembali para pengikut ajaran sesat ini ke jalan yang benar. Ayahnya meninggal pada tahun 374, dan Gregorius menolak untuk menjadi penerus tahta Keuskupan ayahnya. Pada tahun 375, ia pergi ke biara di Seluci dan mengasingkan diri disana. Pada tahun 381, ia menerima jabatan Uskup Konstantinopel. Disana ia mencoba memperbaiki kehidupan Gereja dengan mengembalikan mereka dari pengaruh ajaran sesat Arianisme. Iapun banyak menulis buku - buku pengajaran iman dan pembelaan agama. Gregorius meninggal pada 25 Januari 390 di Arianzus, Kapadocia. Pada tahun 1567, ia dinyatakan sebagai Pujangga Gereja oleh Paus Sto. Pius V.


Sto. Basilius Agung

2 Januari

Basilius lahir di Kaisarea, Asia Kecil pada tahun 329. Ia adalah putera dari Sto. Basilius tua dan Sta. Emmelia. Ia juga cucu dari Sta. Makrina tua, dan juga saudara dari Sta. Makrina muda, Sto. Gregorius dari Nyssa, dan Sto. Petrus dari Sebastea. Basilius bersekolah di Kaisarea, kemudian melanjutkan ke Konstantinopel dan Athena. Selama bersekolah, ia berteman baik dengan Sto. Gregorius Nazianze. Ia kemudian kembali ke Kaisarea dan membuka sekolah retorika dan hukum. Basilius sangat berhasil, tetapi keberhasilannya sempat mempengaruhi kehidupannya. Basilius terpengaruh akan kehormatan dan kehidupan duniawi. Tetapi hal ini tidak berlangsung lama, setelah saudara-saudaranya memperingatkannya dan Basilius sadar atas apa yang ia lakukan. Basilius menjadi takut kehidupan duniawinya akan mengambil alih kesalehan hidupnya. Ia menjual semua yang ia miliki dan membagikan semua uang yang ia miliki. Kemudian Basilius menjadi seorang imam dan biarawan. Bersama dengan Sto. Petrus dari Sebastea, ia mendirikan biara dengan aturan yang ketat di Pontus. Basil dianggap sebagai tokoh kunci dalam kehidupan monastik di Gereja timur, bersama dengan Sto. Benediktus dari Nursia untuk Gereja barat. Dalam beberapa tahun, Ia mendirikan beberapa biara, sebelum akhirnya pada tahun 370, ia ditahbiskan sebagai Uskup Kaisarea. Basilius melawan dengan keras ajaran sesat Arianisme, dimana ia mempertahankan pengakuan iman hasil Konsili Nikea dalam memberantas ajaran sesat Arianisme. Basilius melawan keras simoni, membantu korban kekeringan dan kelaparan, dan mengusahakan pelayanan yang lebih baik lagi. Ia juga menerapkan kehidupan membiara yang disiplin, dan tanpa takut mengecam setiap kejahatan yang ia temukan, selain itu juga ia tida segan-segan mengekskomunikasi siapapun yang terlibat dalam praktek prostitusi di Kapadocia. Basilius meninggal pada 1 Januari 379 di Kaisarea. Pada tahun 1567, ia dinyatakan sebagai Pujangga Gereja oleh Paus Sto. Pius V.