Pages

Sta. Perawan Maria Mengunjungi Elisabet

31 Mei

Beberapa waktu sesudah kedatangan Malaikat Gabriel, bergegaslah Maria ke pegunungan menuju sebuah kota di wilayah Yehuda. Ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet. Ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya, dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring, “Diberkatilah engkau di antara semua wanita, dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. Sungguh, berbahagialah dia yang telah percaya, sebab firman Tuhan yang dikatakan kepadanya akan terlaksana.” Lalu kata Maria, “Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku, dan nama-Nya adalah kudus. Rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia. Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya, dan menceraiberaikan orang-orang yang congkak hatinya; Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya, dan meninggikan orang-orang yang rendah; Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa; Ia menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya, seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya.” Kira-kira tiga bulan lamanya Maria tinggal bersama dengan Elisabet, lalu pulang ke rumahnya.


dari sumber:
http://renunganpagi.blogspot.com/

Sta. Baptista Varani

30 Mei

Camilla Battista Varano lahir pada 9 April 1458 di Camerino, Macareta, Italia. Ia adalah puteri dari Julius Caesar Varano, seorang bangsawan, dan Joanna Malatesta. Ayahnya menginginkan Baptista untu menikah, bahkan ia sempat mengurungnya, tetapi Baptista memiliki keinginan yang lain. Ayahnya kemudian menyerah dan memberikan kebebasan kepada Baptista, dan ia memilih untuk menjadi biarawati Klaris. Baptista diterima di biara di Urbino pada 14 November 1481. Ayahnya kemudian mendirikan biara di Camerino dan menghadiahkannya kepada Baptista. Baptista kemudian mendirikan biara St. Klara pada biara yang diberikan ayahnya, dan menjadi abdis. Selama hidupnya Baptista membuat banyak tulisan yang dikagumi banyak orang, termasuk Sto. Filipus Neri, dan Sto. Alfonsus Maria de Liguori. Diantara karya-karyanya adalah: Recordationes et instructiones spirituales novem, Opus de doloribus mentalibus D.N.J.C., Liber suae conversionis. Baptista Varani, O.S.C., meninggal dunia pada 31 Mei 1524 di Camerino, Macareta, Italia. Pada 7 April 1843, ia dibeatifikasi oleh Paus Gregorius XVI, dan pada 17 Oktober 2010, ia dikanonisasi oleh Paus Benediktus XVI.


dari sumber http://www.ofm.org/, http://ofm.or.id/, http://saints.sqpn.com/, http://www.imankatolik.or.id/, http://www.newadvent.org/, http://www.gcatholic.org/, dan http://en.wikipedia.org/

Bta. Marta Wiecka

30 Mei

Marta Wiecka lahir pada 12 Januari 1874 di Nowy Wieck, Polandia. Ia adalah puteri Marcello Wiecki, seorang tuan tanah, dan Paulina Kamrowska. Ketika berusia dua tahun, Marta sakit keras sampai dokter tidak mampu menanganinya. Kedua orangtuanya berdoa dengan perantaraan Bunda Allah dari Piseczno, dan Marta sembuh dari penyakitnya. Marta kecil memiliki devosi kepada Sto. Yohanes Nepomuk. Marta juga membantu ibunya dalam membesarkan sadara-saudaranya. Pada 3 Oktober 1866, Marta menerima Komuni Pertamannya dan sejak saat itu,Yesus menjadi pusat kehidupannya. Marta juga tidak ernah ragu dan mengeluh ketika harus berjalan duabelas kilometer menuju gereja parokinya. Ketika berusia enambelas tahun, Marta mencoba untuk bergabung dengan biarawati Putri Kasih St. Vinsensius a Paulo di Chelmo, tetapi ia ditolak karena masih terlalu muda. Dua tahun kemudian ia kembali, tetapi ia kembali tidak diterima akibat adanya pembatasan penerimaan aspiran oleh pemerintah Prussia. Marta kemudian menuju biara di Krakow, dan ia diterima pada 26 April 1862. Ia memasuki masa postulan pada 21 April 1863 dengan menerima jubah, dan ditugaskan di rumah sakit di Lviv. Pada tahun 1894, Marta dipindahkan ke rumah sakit di Podhajce. Pada 15 Agustus 1897, Marta mengikrarkan kaulnya. Pada tahun 1899, Marta di pindahkan ke Bochnia, dan disini ia memperoleh pengelihatan akan Yesus yang tersalib. Tidak lama kemudian, sebuah gosip merebak bahwa Marta memiliki hubungan terlarang dengan pasiennya sampai ia hamil. Ditengah gosip yang menyebar, Marta terus melayani tanpa lelah, dan pemimpinnya tidak mengizinkannya pindah untuk membuktikan bahwa gosip itu salah. Setelah tidak terbukti, Marta kembali dipindahkan ke Sniatyn dimana ia menunjukan pengabdiannya yang mendalam. Marta dalam pelayanannya tidak pernah membiarkan pasiennya meninggal sebelum menerima Sakramen Pengakuan Dosa. Ketika ada pasiennya yang menderita demam tifoid yang mudah menyebar, Marta merawatnya sampai ia juga tertular. Dalam keadaan sakit banyak orang mendoakannya termasuk orang Yahudi. Sebelum meninggal, Marta sempat menerima Sakramen Mahakudus. Marta Wiecka, D.C., meninggal dunia pada 30 Mei 1904 di Sniatyn, Ukrainia. Pada 24 Mei 2008, ia dibeatifikasi oleh Paus Benediktus XVI, yang diwakili oleh Kardinal Tarcisio Bertone, S.D.B.


dari sumber.http://www.vatican.va/, http://www.martawiecka.pl/, http://www.daughtersofcharity.org.au/, http://vincentians.com/, dan http://www.gcatholic.org/

Bto. Yoseph Gerard

29 Mei

Yoseph Gerard lahir pada 12 Maret 1831 di Bouxières-aux-Chéne, Perancis. Ia adalah putera dari John Gerard, seorang petani, dan Ursule Stofflet.Sejak awal, Yoseph sudah memiliki keinginan untuk menjadi imam. Ketika mempersiapkan diri untuk masuk seminari, ia tertarik pada sebuah tarekat yang belum lama didirikan. Pada usia duapuluh tahun, Yoseph bergabung dengan Oblat Maria Imakulata. Pada tahun 1853, Yoseph ditahbiskan menjadi diakon oleh Sto. Eugenius dari Mezonod, dan ia dikirim menjadi misionaris di Afrika Selatan. Pada tahun 1854, Yoseph ditahbisakn menjadi imam dan mulai berkarya di tengah orang-orang Zulu. Pada tahun 1862, Yoseph dikirim untuk berkarya di Lesotho. Ia tiba bersama Uskup Allard, dan Bruder Bernard, dan mereka diterima oleh Raja Moshoeshoe I. Atas seizin Raja, Yoseph membangun Motse-oa-Ma-Jesu atau desa Bunda Yesus, yang kemudian dikenal dengan nama Roma. Yoseph juga membantu Raya Moshoeshoe ketika terjadi perang. Setelah empatbelas tahun berkarya di Roma, Yoseph pindah ke Lesotho bagian utara dan mendirikan misi St. Monika. Dalam semua karyanya, Yoseph sangat memperhatikan meraka yang sakit dan menderita. Yoseph Gerard, O.M.I., meninggal dunia pada 29 Mei 1914 di Roma, Lesotho. Pada 15 September 1988, ia dibeatifikasi oleh Paus Sto. Yohanes Paulus II.


dari sumber http://omipostulationen.weebly.com/, http://www.omi.org.za/, http://oblatevocations.ca/, http://www.stbenedicts.co.za/, http://www.vatican.va/, http://www.fcscj.org/, dan http://en.wikipedia.org/

Sta. Maria Anna dari Paredes

29 Mei

Maria Anna lahir pada 31 Oktober 1618 di Quito, Ekuador. Ia adalah puteri dari Girolamo Flores Zenel de Paredes, seorang bangsawan dari Toledo, dan Mariana Cranobles de Xaramilo. Dikisahkan kelahirannya ditandai dengan fenomena yang tidak biasa. Selama hidupnya, Maria Anna juga beberapa kali mengalami mukjizat yang menghidarkannya dari kematian. Maria Anna kehilangan kedua orangtuanya ketika masih kecil dan kemudian ia diasuh oleh saudaranya. Ia menunjukan kekudusannya dalam hidup da dan devosi kepada Bunda Maria. Maria Anna juga bergabung dengan Ordo Ketiga Fransiskan, mengikrarkan kaul kemurnian, kemiskinan, dan ketaatan ketika berusia sepuluh tahun. Maria Anna kemudian menyadari Tuhan memanggilnya untuk hal lain, sehingga ia memutuskan untuk menjadi pertapa di rumah saudaranya. Hidup matiraganya sangat keras ia jalani, seperti ia hanya mengkonsumsi Ekaristi saja setiap harinya. Maria Anna juga diberikan beberapa karunia, seperti meramal, dan melakukan beberapa mukjizat lain, seperti menyembuhkan orang sakit, dan membangkitkan seseorang dari kematian. Ketika terjadi wabah penyakit, Maria Anna membantu mereka yang sakit dan ia juga berdoa mempersembahkan dirinya demi kesembuhan para penderita wabah penyakit. Maria Anna dari Yesus de Paredes, O.F.S.,  meninggal dunia pada 26 Mei 1645 di Quito, Ekuador. Pada 10 November 1853, ia dibeatifikasi oleh Paus Bto. Pius IX, dan pada 9 Juli 1950, ia dikanonisasi oleh Paus V. Pius XII.


Sto. Agustinus dari Canterbury

27 Mei

Agustinus lahir di Roma, Italia. Ia diyakini merupakan putera sebuah keluarga bangsawan. Agustinus bergabung dengan biara Benediktin St. Andreas yang didirikan oleh Paus Sto. Gregorius Agung. Ketika Paus Sto. Gregorius Agung akan mewujudkan keinginannya untuk membuka misi ke Inggris, ia menunjuk Agustinus bersama dengan 39 biarawan Benediktin lainnya. Ditengah perjalanan, mereka ketakutan akibat mendengar cerita-cerita kehidupan yang akan mereka jalani di Inggris. Agustinus kembali ke Roma untuk menghadap Paus Sto. Gregorius Agung, dan Paus memberikan semangat kepada Agustinus dan para biarawan lainnya. Setelah tiba di Inggris, Agustinus diterima oleh penduduk setempat dan menggunakan gereja kuno yang pernah digunakan orang-orang Kristen sebelumnya. Setelah Raja Aethelbert dibaptis, banyak orang Inggris yang kemudian mau dibaptis. Agustinus kemudian ditunjuk sebagai Uskup Canterbury dan ditahbiskan di Galia. Sebagai Uskup, Agustinus berhasil mengubah kebiasaan umatnya yang masih mengimani kepercayaan lama mereka. Meskipun sukses dalam membawa orang-orang penganut Paganisme menjadi seorang Kristen, Agustinus gagal dalam mempersatukan umat Kristen di Inggris yang telah menjadi Kristen sebelum kedatangan Agustinus. Agustinus dari Canterbury, O.S.B., meninggal dunia pada 26 Mei 605 di Canterbury, Inggris.


dari sumber:
http://www.newadvent.org/
http://www.catholic.org/
http://www.americancatholic.org/
http://www.catholicnewsagency.com/
http://saints.sqpn.com/
http://www.gcatholic.org/
http://en.wikipedia.org/

Tritunggal Mahakudus


Tahun C

"Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya. Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku. Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah Aku punya; sebab itu Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku."


dari sumber Alkitab Deuterokanonika, LAI-LBI

Sto. Filipus Neri

26 Mei

Filippo Romolo Neri lahir pada 22 Juli 1515 di Firenze, Italia. Ia adalah putera dari Francesco Neri, seorang notaris yang kurang berhasil, yang masih keturunan keluarga bangsawan. Dikisahkan, ketika masih kecil, Filipus mengalami sebuah kecelakaan akibat kenakalannya, yang hampir saja merengut nyawanya. FIlipus memperoleh pendudukan kemanusiaan dari para Dominikan. Pada tahun 1533, Filipun pindah ke San Germano untuk membantu usaha saudaranya. Filipus lebih sering pergi berdoa di kapel Benediktin di Monte Casino. Filipus kemudian merasakan panggilan untuk pergi ke Roma. Filipus mengikuti panggilan itu dan pergi ke Roma. Di Roma, Filipus yang kehabisan uang berteman dengan Galeotto Caccia, yang memberikannya tempat tinggal, dan Filipus bekerja mendidik anak-anak Galeotto. Filipus juga mengisi waktu luangnya dengan menuliskan syair. Pada tahun 1535, Filipus mulai belajar filsafat dan teologi, tetapi ia tidak memiliki keinginan untuk menjadi seorang imam. Ketika cukup dengan ilmu yang ia dapatkan, Filipus menjual buku-buku pelajarannya dan menyumbangkan uangnya kepada orang-orang miskin. Sebagai seorang awam, Filipus memulai karya kerasulan yang sangat tidak biasa pada zamannya. Filipus berteman dengan Sto. Ignasius dari Loyola. Bersama dengan Persiano Rose, Filipus mendirikan Persaudaraan Tritunggal Mahakudus, dan melalui komunitas ini, Filipus banyak mempertobatkan orang. Pada tahun 1550, Filipus hendak ingin berhenti dari karyanya dan menjadi pertapa atau pergi ke India, tetapi ia memperoleh banyak tanda bahwa karyanya adalah di kota Roma. Pada tahun 1551, pembimbing spiritualnya menyarankan Filipus untuk menjadi seorang imam, dan Filipus mengikuti saran itu. Setelah ditahbiskan, Filipus banyak mendengarkan pengakuan dosa. Dikisahkan, Filipus dapat mengetahui dosa seseorang yang tidak diakui. Filipus memiliki devosi kepada Sakramen Mahakudus. Filipus banyak berkarya bersama orang muda. Apa yang dilakukan oleh Filipus ternyata menimbulkan ketidaksukaan, dan ada yang memfitnahnya, sehingga Filipus mendapatkan hukuman suspensi. Filipus menerima dengan penuh ketaatan, dan ia juga berhasil membersihkan namanya dari segala tuduhan. Filipus kemudian mendirikan Konfederasi Oratori /Confœderatio Oratorii (C.O.) yang memperoleh pengakuan Paus Gregorius XIII pada 15 Juli 1575. Pada tahun 1583, Filipus diminta oleh Paus Gregorius XIII untuk pindah ke Vallicella, dan dengan penuh ketaatan, Filipus mengikuti permintaan Paus. Pada tahun 1890, Filipus menolak permintaan Paus Gregoius XIV yang menunjukanya sebagai Kardinal. Diakhir kehidupannya, Filipus sering sakit dan sembuh melalui kekuatan doa. Filipus Neri, C.O., meninggal dunia pada 27 Mei 1595 di Vallicella, Italia. Pada 11 Mei 1615, ia dibeatifikasi oleh Paus Paulus V, dan pada 12 Maret 1622, ia dikanonisasi oleh Paus Gregorius XV.


Sta. Magdalena Sofia

25 Mei

Madeleine Sophie Barat lahir pada 12 Desember 1779 di Joigny, Perancis. Ia adalah puteri dari Jacques Barat, seorang pembuat barel anggur, dan Madeleine Foufé. Sofia memperoleh pendidikan dari saudaranya, Louis, seorang seminarian. Louis mendidik Sofia dengan keras, dan disiplin. Ia mengajarkan berbagai bahasa dan pengetahuan kepada Sofia. Dalam masa Revolusi Perancis, Louis membawa Sofia kepa Paris. Sofia mulai berkeinginan untuk bergabung dengan biara Karmel di Paris. Louis kemudian memperkenalkan Sofia kepada Pastor Varin, yang hendak mendirikan sebuah serikat yang mempersembahkan diri kepada Hati Kudus Yesus dan bergerak dalam bidang pendidikan anak-anak perempuan. Bersama tiga rekan lainnya, Sofia bergabung pada 21 November 1800, dan menjadi tanggal berdirinya Kongregasi Suster-Suster Hati Kudus Yesus/ Religieuses du Sacre Coeur de Jesus (RSCJ). Pada September 1801, biara pertama dibuka di Amiens, Perancis. Sofia kemudian mengikrarkan kaulnya pada 7 Juni 1802. Sofia kemudian ditunjuk sebagai superior bagi komunitas baru ini. Pada tahun 1804, Sofia menerima biarawati Visitasi yang hendak bergabung dengan komunitasnya, dan salah satunya adalah Sta. Philippine Duchesne. Pada Januari 1806, Sofia terpilih sebagai Superior Jenderal. Sofia mengirim Sta. Philippine Duchesne dan empat biarawati lainnya untuk membuka misi di Amerika. Sofia mengusahakan agar tarekatnya memperoleh pengakuan, dan pada Mei 1826, Paus Leo XII memberikan pengakuan kepada tarekatnya. Tarekat Suster Hati Kudus Yesus berkembang dengan pesat. Pada tahun 1830, biara novisiat di Poitiers ditutup karena Revolusi Perancis, dan Sofia memindahkannya ke Swiss. Magdalena Sofia, R.S.C.J., meninggal dunia pada 25 Mei 1865 di Paris, Perancis. Pada 24 Mei 1908, ia dibeatifikasi oleh Paus Sto. Pius X, dan pada 24 Mei 1925, ia dikanonisasi oleh Paus Pius XI.


dari sumber http://www.imankatolik.or.id/, http://www.catholic.org/, http://www.americancatholic.org/, https://rscj.org/, http://www.newadvent.org/, dan http://saints.sqpn.com/

Sto. Beda Venerabilis

25 Mei

Beda lahir pada sekitar tahun 672-673 di Wearmouth, Inggris. Sejak berusia tujuh tahun, ia sudah dikirim untuk belajar di biara St. Petrus dan Paulus di Wearmouth-Jarrow. Ia belajar dari abbas Sto. Benediktus Biscop dan penerusnya, Ceolfrid. Pada usia sembilanbelas tahun, Beda menjadi seorang diakon, dan ketika berusia tigapuluh tahun ia menjadi imam, ditahbiskan oleh Sto. Yohanes dari Beverley. Beberapa karya besar yang dibuatnya diantaranya adalah komentar-komentar terhadap Kitab Suci, dan Historia Ecclesiastica, yang menggambarkan sejarah Inggris dan Gereja di Inggris pada masa itu. Tulisannya banyak dibacakan di gereja-gereja di Inggris. Selain menulis, Beda juga mengajar. Kebijaksanaannya membuatnya disebut sebagai Venerabilis, karena pada saat itu ia masih hidup. Beda diyakini sering melakukan kunjungan kepada teman-temannya, dan diketahui juga Beda pernah berkunjung ke Lindisfarne dan York. Beda Venerabilis meninggal dunia pada 25 Mei 735 di Jarrow, Northrumbia. Pada 13 November 1899, ia dikanonisasi dan dinyatakan sebagai Pujangga Gereja oleh Paus Leo XIII.


Sto. Gregorius VII

25 Mei

Paus Gregorius VII adalah Paus ke-157 Gereja Katolik yang menjadi Paus pada tahun 1073-1085. Hildebrand lahir pada sekitar tahun 1020-1025 di Soana, Tuscany, Italia. Ia adalah putera dari Bonizo, seorang tukang kayu atau petani. Hildebrand kemudian belajar ke Roma di biara St. Maria, dimana pamannya, Laurensius, menjadi abbas. Hildebrand kemudian bergabung dengan biarawan Benediktin, dan melayani sebagai asistennya Imam Agung Yohanes Gratian, sampai Yohanes menjadi Paus Gregorius VI. Ketika Paus Gregorius VI diturunkan dan diasingkan, Hildebrand dengan setia mendampinginya sampai dengan kematiannya pada 1047. Pada Januari 1049, ia bertemu dengan Bruno, Uskup Toul, yang kemudian menjadi Paus Sto. Leo IX. Tidak lama setelah menjadi Paus, Paus Sto. Leo IX mengangkat Hildebrand sebagai kardinal-subdiakon, dan bertugas sebagai bendahara. Pada tahun 1054, ia dikirim ke Perancis sebagai delegasi Kepausan. Ketika berada di Tours, ia mendengar berita bahwa Paus Sto. Leo IX meninggal dan ia segerea kembali ke Roma. Di Roma ia dipilih sebagai pengganti Paus Sto. Leo IX, tetapi ia menolak jabatan ini. Hildebrand kemudian memilih Gebhard, Uskup Eichstadt, yang kemudian terpilih sebagai Paus Viktor II. Pada tahun 1057, Hildebrand pergi ke Jerman untuk mendamaikan Ratu Agnes dengan keluarga kerajaan, tetapi misi ini tidak berhasil ia jalankan. Saat Paus Stefanus IX akan meninggal, ia meminta supaya tidak dilakukan pemilihan sebelum Hildebrand kembali. Saat itu terjadi sedikit pertikaian, tetapi Hildebrand kembali dan berhasil mendamaikan dengan terpilihnya Gerard, Uskup Florence, sebagai Paus Nikolaus II. Nama Hildebrand semakin berpengaruh. Paus Nicholas II mengangkatnya sebagai Diakon Agung, dan Paus Alexander II mengangkatnya sebagai Penasehat Tahta Apostolik. Setelah kematian Paus Alexander II, semua umat dan klerus menunjuknya sebagai Paus. Hildebrand tidak dapat menolak kembali jabatan ini. Setelah mendapat persetujuan Kaisar Henry IV, Hildebrand ditahbiskan sebagai Imam, dan kemudian Uskup. Ia memilih nama Gregorius VII pada 29 Juni 1073. Pada masa Kepausannya, Paus Gregorius VII melawan dengan keras praktek simoni. Ia bahkan tidak segan-segan mengekskomunikasi para rohaniawan yang menentangnya dalam melawan simoni. Pada tahun 1075, sebuah sinode Roma memutuskan untuk mengekskomunikasikan siapa saja, termasuk kaisar, yang mencampuri urusan Gereja. Sinode juga menurunkan semua prelatur yang diangkat oleh Kaisar Henry IV. Kaisar Henry IV melawan tindakan Paus Gregorius VII, sehingga ia diekskomunikasi. Merasa ditinggalkan oleh para pengikutnya, Kaisar Henry IV kemudian meminta pengampunan kepada Paus di kastil Cannosa. Setelah melakukan tindakan penitensi yang cukup keras, Paus Gregorius VII mengampuni Kaisar Henry IV pada 28 Januari 1077. Kaisar Henry ternyata tidak sungguh-sungguh bertobat. Pada tahun 1080, ia mengangkat seorang Uskup yang sudah diekskomunikasi karena simoni, Guibert, sebagai anti-paus Klement III. Paus Gregorius VII kembali mengekskomunikasi Kaisar Henry IV pada tahun yang sama. Pada tahun 1084, Kaisar Henry IV menaklukan kota Roma dan memaksa Paus Gregorius VII untuk mengungsi. Robert Guiscard, memimpin orang-orang Normandia untuk membantu Paus Gregorius VII dan berhasil mengusir Kaisar Hnery IV dari Roma, tetapi kelakukan pasukan Normandia pada rakyat Roma membuat Paus kembali terusir dari Roma. Paus Gregorius VII kemudian mengungsi ke Monte Casino dan kemudian menuju Salerno. Sebelum meninggal, ia memberikan pengampunan bagi semua orang yang ia ekskomunikasikan kecuali Kaisar Henry dan Guibert. Paus Gregorius VII meninggal dunia pada 25 Mei 1085 di Salerno, Italia. Ia dibeatifikasi pada tahun 1584 oleh Paus Gregorius XIII dan dikanonisasi pada tahun 1728 oleh Paus Benediktus XIII.


Sta. Maria Magdalena de Pazzi

25 Mei

Catherine de Pazzi lahir pada 2 April 1566 di Florence, Italia. Ia adalah puteri dari Camillus di Geri de Pazzi dan Magdalene Maria Buondelmonti. Catherine dibaptis pada 3 April 1566. Catherine memperoleh pendidikan di biara S. Giovannino dei Cavalieri. Disana ia menerima Komuni pertamanya pada 25 Maret 1576. Pada tanggal 19 April 1576, Catherine mengikrarkan kaul kemurnian atas keinginannya sendiri. Catherine sempat kembali ke rumahnya, dan orang tunya sangat ingin agar ia menikah, tetapi Catherine memilih untuk menjadi biarawati Karmelit, dengan alasan sederhana, karena di sana ia dapat menerima Komuni setiap hari. Catherina diterima pada 1 Desember 1582 di biara St. Maria Ratu Para Malaikat. Ia menerima jubah dan nama baru, yakni Maria Magdalena. Ketika menjalani masa novisiat, Maria jatuh sakit yang membuatnya hampir meninggal. Pemimpinnya mengijinkannya mengikrarkan kaul pada 29 Mei 1584, dan setelah itu kesehatannya mulai membaik kembali. Dalam hidupnya, Maria sering mengalami ekstasi, dan pengelihatan. Maria mencatat apa yang ia alami dan lihat dalam beberapa buku. Maria juga mengalami pengelihatan akan api penyucian. Ia juga menerima pesan yang kemudian ia sampaikan kepada para pejabat Gereja untuk melakukan reformasi. Dalam hidupnya juga, Mari mengalami cobaan penderitaan besar seperti ditinggalkan oleh Tuhan, tetapi Maria mampu mengahadapinya. Maria Magdalena de Pazzi, O.Carm., meninggal dunia pada 25 Mei 1607 di Florence, Italia. Pada 8 Mei 1626, ia dibeatifikasi oleh Paus Urbanus VIII, dan pada 28 April 1669, ia dikanonisasi oleh Paus Klement IX.


dari sumber:
http://imankatolik.or.id/
http://en.wikipedia.org/
http://www.ocd.ie/
http://carmelnet.org/
http://www.newadvent.org/
http://www.americancatholic.org/
http://ocarm.org/
http://www.vatican.va/
http://saints.sqpn.com/

Sta. Perawan Maria Penolong Umat Kristen

24 Mei

Sta. Perawan Maria Penolong Umat Kristen merupakan satu dari banyak gelar-gelar Bunda Maria. Gelar ini tercantum dalam Litani Loreto yang diperkirakan masih berhubungan dengan kemenangan pasukan Kristen melawan bangsa Turki pada pertempuran Lepanto. Dalam peristiwa itu, pasukan Kristen yang kalah dalam jumlah, berdoa Rosario, dan berhasil memperoleh kemenangan. Gelar ini diperingati oleh Gereja Katolik sehubungan dengan peristiwa Napoleon yang menangkap Paus Pius VII pada 5 Juli 1808. Paus Pius VII dibebaskan pada 17 Maret 1814, dan tiba di Roma pada 24 Mei 1814. Paus Pius VII meyakini pertolongan Bunda Maria dan mulai memperingati Sta. Perawan Maria Penolong Umat Kristen, pada setiap tanggal 24 Mei.


Sta. Yohana Antida Thouret

23 Mei

Jeanne Antide Thouret lahir pada 27 November 1765 di Sancy, Besancon, Perancis. Ia adalah puteri sebuah keluarga miskin. Ketika Yohana berusia enambelas tahun, ibunya meninggal dunia, dan ia menggantikan ibunya merawat adik-adiknya. Pada tahun 1787, Yohana bergabung dengan Kongregasi Putri Kasih St. Vinsensius a Paulo, di Paris. Selama lima tahun, Yohana bertugas merawat orang sakit di berbagai rumah sakit. Pada tahun 1793, Ketika terjadi Revolusi Peracis, Yohana dipaksa untuk kembali ke rumahnya, tetapi Yohana menolak dan ia dipukuli. Dibutuhkan waktu beberapa bulan sampai Yohana kembali pulih dari luka-lukanya, dan ia kembali ke Sancy. Di kota asalanya, Yohana mengajar anak-anak dan juga merawat orang-orang sakit dan miskin akibat Revolusi Perancis. Yohana memutuskan untuk meninggalkan Perancis menuju Swiss pada tahun 1790, karena keadaan Perancis yang berbahaya. Disana ia berkumpul bersama kaum religius yang melarikan diri dan diasingkan dari Perancis. Gelombang anti-Katolik yang melebar membuatnya harus pergi menuju Jerman. Yohana kemudian memutuskan untuk kembali, dan ia berjalan sampai tiba di Landaron, Swiss, dimana ia bertemu dengan Vikaris Jendral Tarekatnya di Besancon. Yohana diminta untuk kembali ke Perancis bersama dengan seorang gadis dan melatih gadis itu. Yohana sampai kembali di Besancon, Perancis pada tahun 1799 dan mendirikan sekolah, klinik, dan dapur bagi orang-orang miskin. Yohana kemudian mendirikan Kongregasi Biarawati Cinta Kasih. Pada tahun 1810, Yohana dipanggil ke Naples, dan memulai karyanya disana. Pada tahun 1819, Kongregasinya diakui oleh Paus. Yohana Antida Thouret meninggal dunia pada 24 Agustus 1828 di Naples, Italia. Pada 23 Mei 1926, ia dibeatifikasi oleh Paus Pius XI, dan pada 14 Januari 1934, ia dikanonisasi oleh Paus yang sama.


dari sumber http://www.catholicnewsagency.com/, http://www.catholic.org/, http://saints.sqpn.com/, http://www.saintjoanantida.org/, http://sistersofcharitymalta.org/, http://it.wikipedia.org/, http://en.wikipedia.org/, dan http://fr.wikipedia.org/

Sta. Yoachina de Vedruna de Mas

22 Mei
Yoachina de Vedruna lahir pada 16 April 1783 di Barcelona, Spanyol. Ia adalah puteri dari Lorenzo de Vedruna, dan Teresa Vidal. Saat masih kecil, Yoachina sangat berkeinginan untuk menjadi seorang biarawati Karmelit, tetapi ia ditolak karena usianya yang masih terlalu muda. Yoachina kemudian didekati oleh seorang pengacara, Teodoro de Mas, yang kemudian dinikahinya pada tahun 1799, setelah diminta orangtua dan disarankan oleh pembimbing rohaninya. Dari pernikahannya, mereka dikaruniai sembilan orang anak. Ketika terjadi perang, Teodoro membawa keluarga merea menuju kota kelahirannya di Vic. Teodoro ikut berperang, sementara Yoachina merawat anak-anaknya dan terus berdoa. Seelah perang berakhir, Teodoro meninggal dunia pada tahun 1816, dan Yoachina mengabdikan hidupnya untuk merawat anak-anaknya. Sepuluh tahun kemudian, ketika mempertimbangkan apa yang akan dilakukannya, Yoachina berpikir untuk mengikuti keinginannya terdahulu, yakni menjadi biarawati, tetapi pembimbing rohaninya, Esteban de Olot, menyarankan Yoachina mendirikan kongregasi baru sesuai dengan kemampuannya, yakni mengajar orang muda dan merawat orang sakit. Yoachina mengikuti saran pembimbing rohaninya dan medirikan Kongregasi Karmelit Kasih pada tahun 1826, dengan dukungan Uskup Vic. Selama beberapa tahun, kongregasi ini mendapat berbagai rintangan, seperti penolakan, dan kekurangan dana. Pada tahun 1843, Kongregasinya mulai dikenal dan pada tahun 1850 mendapat pengakuan dari Roma. Yoachina de Vedruna de Mas meninggal dunia pada 28 Agustus 1854 di Vic, Spanyol. Pada 19 Mei 1940, ia dibeatifikasi oleh Paus V. Pius XII, dan pada 12 April 1959, ia dikanonisasi oleh Pau Sto. Yohanes XXIII.


dari sumber http://www.imankatolik.or.id/, http://ocarm.org/, http://www.ocd.ie/, http://carmelnet.org/, http://saints.sqpn.com/, dan https://en.wikipedia.org/

Sta. Rita dari Cascia

22 Mei

Margarita Lotti lahir pada tahun 1381 di Roccaparena, Umbria, Italia. Ia adalah puteri dari pasanagan tua, Antonio Lotti dan Amata Ferri. Sejak kecil, Rita memiliki keinginan untuk menjadi biarawati, tetapi orangtunya menginginkan ia menikah dengan seorang pria kasar bernama Paolo Mancini. Dari pernikahannya, mereka dikaruniai sepasang anak kembar. Suatu hari, Paolo yang bekerja sebagai penjaga kota terlibat perkelahian, dan ia dibunuh. Kedua puteranya sangat ingin membalas dendam atas kematian ayah mereka, tetapi Rita selalu berdoa agar semua ini dapat dihindari. Tidak lama kemudian kedua puteranya meninggal dunia sebelum melakukan dosa. Rita kemudian memutuskan untuk bergabung dengan biara Agustinian di Cascia, tetapi ia ditolak pada awalnya, karena ia seorang janda. Rita berdoa dengan perantaraan Sto. Yohanes Pembaptis, Sto. Agustinus, dan Sto. Nikolaud dari Tolentino, dan Rita kemudian diterima menjadi biarawati di biara Sta. Maria Magdalena. Rita memperlihatkan kekudusannya dalam doa dan semua perbuatan kasihnya. Pada tahun 1442, di malam Jumat Agung, Rita berdoa dan ia memperoleh stigmata dalam rupa luka dikepalanya, yang digambarkan seperti luka mahkota duri. Rita dari Cascia, O.S.A., meninggal dunia pada 22 Mei 1457 di Cascia, Italia. Pada 1 Oktober 1627, ia dibeatifikasi oleh Paus Urbanus VIII, dan pada 24 Mei 1900, ia dikanonisasi oleh Paus Leo XIII.


dari sumber:
http://saints.sqpn.com/
http://www.catholic.org/
http://www.americancatholic.org/
http://st-rita.org/
http://www.marypages.com/
http://www.newadvent.org/
http://www.imankatolik.or.id/
http://osa-west.org/
http://augustinians.net/
http://midwestaugustinians.org/
http://en.wikipedia.org/

Sto. Kristoforus Magallanes

21 Mei

Cristobal Magallanes Jara lahir pada 30 Juli 1869 di Totatiche, Jalisco, Meksiko. Ia adalah putera dari Rafael Magallanes, seorang peternak,  dan Clara Jara. Kristofer bekerja sebagai gembala dan ketika berusia sembilanbelas tahun, ia masuk seminari. Setelah ditahbiskan, ia bertugas sebagai imam sebuah sekolah di Guadalajara, dan kemudian pastor paroki di Totatiche. Di Totatiche, ia membantu mendirikan sekolah, toko pertanian, dan berbagai fasilitas lainnya. Ketika pemerintahan anti-Katolik mulai menutup seminari-seminari, Kristoforus membuka sebuah seminari bari para seminarian, yang juga mendapat dukungan dari Uskup Agung Guadalajara. Kristoforus dalam homilinya menyerukan agar menghindari penggunaan senjata, tetapi kemudian ia dituduh mempromosikan kelompok perlawanan Cristero. Pada 21 Mei 1927, Kristoforus ditangkap ketika ia akan mempersembahkan Misa di sebuah desa. Ia dibunuh didalam penjara bersama dengan Sto. Agustin Caloca. Kristoforus Magallanes meninggal dunia pada 25 Mei 1927 di Colotlan, Jalisco, Meksiko. Pada 22 November 1992, ia dibeatifikasi oleh Paus Sto. Yohanes Paulus II, dan pada 21 Mei 2000, ia dikanonisasi bersama dengan 24 martir Meksiko lainnya oleh Paus yang sama.


dari sumber:
http://www.catholicnewsagency.com/
http://www.catholicculture.org/
http://www.catholic.org/
http://saints.sqpn.com/
http://en.wikipedia.org/
http://www.gcatholic.org/

Sto. Bernardinus dari Siena

20 Mei

Bernardinus lahir pada 8 September 1380 di Massa, Siena, Italia. Ia adalah putera seorang gubernur dari keluarga bangsawan Albizeschi. Saat masih kecil, Bernardinus kehilangan orangtuanya dan diasuh oleh bibinya. Saat masih bersekolah, ia sangat tidak menyukai teman-temannya yang berkata-kata kasar, bahkan wajahnya memerah ketika mendengar perkataan kasar teman-temannya. Bernardinus berkarya membantu orang-orang sakit di rumah sakit St. Maria della Scala, terutama juga ketika wabah penyakit menyerang Siena. Bernardinus kemudian terserang penyakit yang membuatnya harus beristirahat, dan setelah itu ia merawat bibinya sampai meninggal dunia. Bernardinus memutuskan untuk bergabung dengan Ordo Fransiskan ketika berusia duapuluh dua tahun. Bernardinus diterima pada 8 September 1402, mengikrarkan kaul pada 8 September 1403, dan ditahbiskan sebagai imam pada 8 September 1404. Pada awalnya, Bernardinus bukanlah seorang pengkotbah hebat, karena suaranya yang lemah. Pada tahun 1406, Bernardinus mendengarkan kotbah dari Sto. Vinsensius Ferrer, yang meramalkan karya besar yang akan dilakukan Bernardinus. Pada tahun 1417, Bernardinus memulai karya besarnya di Milan dengan kotbah-kotbahnya yang menyerukan pertobatan. Dikisahkan banyak orang menyadari kesalahan meraka dan mengaku dosa. Paus Pius II bahkan memujinya dengan menyebutnya sebagai Sto. Paulus kedua. Bernardinus kemudian menyebarkan devosi kepada Nama Yesus Yang Tersuci. Banyak orang yang tidak menyukai apa yang diperbuat Bernardinus dengan menuduhnya menyebarkan ajaran sesat. Bernardinus dipanggil ke Roma, dan oleh Paus Martinus V, ia dilarang berkotbah dan menyebarkan devosinya sampai dengan penyelidikan selesai dilakukan. Dengan dibantu oleh Sto. Yohanes dari Kapistrano, Bernardinus terbebas dari tuduhan, dan bahkan Paus Martinus V mendukung penyebaran devosi itu. Bernardinus sempat diminta dan ditawari jabatan Uskup Siena, Ferrara, dan Umbrino, tetapi Bernardinus menolaknya, karena ia lebih ingin berkotbah di seluruh Italia. Pada tahun 1438-1442, Bernardinus menjabat sebagai Vikaris Jendral Ordo Fransiskan. Bernardinus dari Siena, O.F.M., meninggal dunia pada 20 Mei 1444 di Aquila, Italia. Pada 24 Mei 1450, ia dikanonisasi oleh Paus Nikolaus V.


dari sumber:
http://ofm.or.id/
http://www.imankatolik.or.id/
http://www.newadvent.org/
http://www.catholicculture.org/
http://www.catholic.org/
http://www.americancatholic.org/
http://saints.sqpn.com/
http://www.catholicnewsagency.com/
http://en.wikipedia.org/

Bto. Augustinus dari Tarano

19 Mei

Matteo Novello lahir pada sekitar tahun 1240 di Tarano, Rieti, Italia. Matteo menyelesaikan pendidikan hukum di Universitas Bologna. Ia kemudian bekerja melayani Raja Manfred dari Sicily. Setelah kematian Raja Manfred, Matteo bergabung dengan Ordo St. Agustinus di Rosia, Siena. Matteo mengganti namanya menjadi Augustinus, dan menyembunyikan latar belakang pendidikannya. Ketika terjadi masalah hukum antara tarekatnya dengan Uskup setempat, latar belakang pendidikan hukumnya diketahui. Augustinus dipanggil oleh Prior Jendral, Bto. Clemens dari Osimo, ke Roma. Ia ditahbiskan menjadi imam dan betugas membantu Bto. Clemens dalam merevisi konstitusi Ordo St. Agustinus. Selain itu, Bto. Clemens juga menominasikan Augustinus untuk posisi di Kuria Roma. Pada tahun 1298, Augustinus terpilih menjadi Prior Jendral Ordo St. Agustinus. Dikisahkan, ia berusaha menolak, tetapi Paus memintanya untuk menerima jabatan itu. Pada tahun 1300, Augustinus mengundurkan diri dari posisinya, dan mengasingkan diri ke Pertapaan San Leonardo al Lago, Siena. Augustinus melayani umat disekitar Siena, dan berperan dalam pendirian rumah sakit di Siena. Augustinus dari Tarano, O.S.A., meninggal dunia pada 19 Mei 1309 di Siena, Italia. Pada tahun 1761, ia dibeatifikasi oleh Paus Klement XIII.


dari sumber http://midwestaugustinians.org/, http://augustinians.net/, http://osa-west.org/, http://saints.sqpn.com/, dan http://en.wikipedia.org/

Bto. Clemens dari Osimo

19 Mei

Clemens lahir pada awal abad ke-13 di Osimo, San Elpidio, Marchas, Italia. Ketika muda, Clemens bergabung dengan kelompok pertapa di Brettino. Kelompok ini bergabung pada tahun 1256 menjadi Ordo St. Agustinus. Clemens menjadi prior provinsial pada tahun 1269.Pada tahun 1271, Clemens terpilih sebagai Prior Jendral Ordo St. Agustinus, tetapi pada tahun 1274, ia mengundurkan diri. Clemens kemudian memilih untuk hidup dalam ketenangan. Pada tahun 1284, Clemens terpilih kembali sebagai Prior Jendral. Bersama dengan Bto. Agustinus Tarano, Clemens melakukan revisi terhadap konstitusi Ordonya. Clemens dikenal karena mendorong pendidikan bagi para biarawan Ordo St. Agustinus. Clemens dari Osimo, O.S.A., meninggal dunia pada 8 April 1291 di Italia. Pada tahun 1759, ia dibeatifikasi oleh Paus Klement XIII.


dari sumber http://midwestaugustinians.org/, http://augustinians.net/, dan http://osa-west.org/

Sto. Krispinus dari Viterbo

19 Mei

Pietro Fioretti lahir pada 13 November 1668 di Viterbo, Italia. Ia adalah putera dari Ubald dan Marsha. Ketika masih kecil, ibunya mempersembahkannya kepada Bunda Maria. Pietro kemudian diasuh oleh pamannya dan bekerja sebagai seorang pembuat sepatu. Suatu ketika, Pietro melihat seorang Kapusin, dan merasa terpanggil untuk mengikuti langkahnya. Pietro memutuskan untuk bergabung dengan Ordo Fransiskan Kapusin, menjadi seorang bruder pada 22 Juli 1693, dan mengambil nama Krispinus. Krispinus bertugas sebagai juru masak di biara di Viterbo. Ia kemudian dipindahkan ke Tolfa, kemudian ke Roma, dan ke Albano. Kesederhanaan, kerendahan hati, dan kesuciannya, membuat banyak umat datang kepadanya mencari bimbingan rohani. Lama kelamaan, tidak hanya umat awa, tetapi juga Imam, Uskup, Kardinal, bahkan Paus datang kepadanya.Krispinus juga diberikan karunia menyembuhkan orang, ketika terjadi bencana wabah. Ia juga memperoleh karunia meramal. Krispinus dari Viterbo, O.F.M.Cap., meninggal dunia pada 19 Mei 1750 di Roma, Italia. Pada 7 September 1806, ia dibeatifikasi oleh Paus Pius VII, dan pada 20 Juni 1982, ia dikanonisasi oleh Paus Sto. Yohanes Paulus II.


dari sumber http://saints.sqpn.com/, https://www.catholic.org/, http://www.newadvent.org/, http://www.capuchin.org/, dan http://ofm.or.id/

Pentakosta

Tahun C

"Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku. Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia. Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti firman-Ku; dan firman yang kamu dengar itu bukanlah dari pada-Ku, melainkan dari Bapa yang mengutus Aku. Semuanya itu Kukatakan kepadamu, selagi Aku berada bersama-sama dengan kamu; tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu."


dari sumber Alkitab Deuterokanonika, LAI-LBI

Sto. Feliks dari Cantalice

18 Mei

Felice Porri lahir pada 18 Mei 1515 di Cantalice, Italia. Ia adalah putera keluarga petani. Feliks sejak kecil telah bekerja sebagai gembala dan kemudian sebagai buruh tani. Diwaktu senggang, Feliks masih menyempatkan diri untuk berdoa. Ketika berusia duapuluh delapan tahun, Feliks memiliki keinginan untuk bergabung dengan Ordo Fransiskan Kapusin. Dikisahkan juga ia diminta malaikat yang muncul dihadapannya untuk bergabung dengan Ordo Kapusin. Setelah dalam beberapa kesempatan ia gagal bertemu pimpinan biara yang ia kunjungi, Feliks ditawarkan untuk bergabung dengan Ordo Agustinian oleh seorang imam Agustinian, tetapi Feliks menolaknya. Setelah Feliks mengalami sebuah kecelakaan dalam pekerjaannya, Feliks memutuskan untuk bergabung dengan Ordo Fransiskan Kapusin dan kali ini ia diterima. Feliks dikirim ke Roma untuk secara resmi diterima dalam Ordo dan menjalani masa novisiat pada tahun 1543. Feliks sempat mengalami masalah dengan kesehatannya, tetapi ia berhasil sembuh. Feliks kemudian ditugaskan mengumpulkan derma di Roma. Ia selalu memberikan makanan kepada mereka yang jauh lebih membutuhkan. eliks dikenal oleh umatnya sebagai Bruder Deo Gratias, karena Feliks selalu mengucapkan Syukur Kepada Allah setiap kali ia menerima derma. Feliks juga selalu menyerukan pertobatan. Feliks sangat dikenal oleh anak-anak karena ia sering mengajarkan katekismus dan mengajarkan mereka bernyanyi. Feliks bersahabat baik dengan Sto. Filipus Neri, dan juga ketika Sto. Karolus Boromeus meminta Sto. Filipus Neri merevisi aturan Oblat St. Ambrosius, Sto Filipus Neri menyarankan Sto. Karolus untuk menemui Feliks. Ketika terjadi bencana kelaparan, Feliks diminta oleh pemerintah setempat untuk menjadi pengumpul makanan bagi mereka yang menderita. Dikisahkan ketika Feliks berdoa, ia didatangi Bunda Maria yang memberikan kanak-kanak Yesus. Feliks dari Cantalice, O.F.M.Cap., meninggal dunia pada 18 Mei 1587 di Roma, Italia. Pada 1 Oktober 1625, ia dibeatifikasi oleh Paus Urbanus VIII, dan pada 22 Mei 1712, ia dikanonsasi oleh Paus Klement XI, dan menjadi santo pertama Ordo Fransiskan Kapusin.


dari sumber http://ofm.or.id/, http://www.imankatolik.or.id/, http://www.capuchin.org/, http://www.capuchin.or.kr/, http://www.newadvent.org/, http://www.catholic.org/, http://saints.sqpn.com/, http://www.americancatholic.org/, dan https://en.wikipedia.org/

Bto. Willem Toulouse

18 Mei

Willem lahir pada sekitar tahun 1297 di Toulouse, Perancis. Ketika berusia sembilanbelas tahun, Willem bergabung dengan Ordo Agustinian di Toulouse. Ia sempat dikirim ke Paris untuk belajar teologi. Willem memfokuskan dirinya dalam berkotbah yang banyak menarik orang akan hidup religius.Willem juga mempromosikan devosi kepada Bunda Berdukacita dan juga kepada jiwa-jiwa di api penyucian. Willem Toulouse, O.S.A., meninggal dunia pada 18 Mei 1369 di Toulouse, Perancis. Pada tahun 1893, ia dibeatifikasi oleh Paus Leo XIII.


dari sumber http://augustinians.net/, http://osa-west.org/, dan http://midwestaugustinians.org/

Sto. Leonardus Murialdo

18 Mei

Leonardus Murialdo lahir pada 26 Oktober 1828 di Turin, Italia. Ia adalah putera sebuah kelaurga kaya yang beriman. Leonardus memperoleh pendidikan pada kolose yang dijalankan oleh imam-imam Piarist di Savona, dan kemudian melanjutkan pendidikan di Turin. Krisis iman yang dialaminya membuatnya lebih mengenal Allah dan merasakan panggilan Tuhan untuk menjadi seorang imam. Leonardus ditahbiskan sebagai imam pada 20 September 1851, dan menjadi katekis di oratori Malakiat Pelindung. Leonardus menarik perhatian Sto. Yohanes Bosko, yang kemudian memintanya untuk mengelola oratori St. Aloysius di Porta Nuova. Leonardus menerima permintaan Sto. Yohanes Bosco dan bekerja sampai dengan tahun 1865. Pada tahun 1866, Leonardus mengelola Kolose Artigianelli di Turin. Kepeduliaannya terhadap pendidikan membuat Leonardus pergi ke seluruh Italia, Inggris, dan Perancis. Pada tahun 1873, Leonardus mendirikan Kongregasi St. Yosef/ Congregatio S. Ioseph (C.S.J.) dan menjadi superior jendral pertamanya. Leonardus Marualdo C.S.J., meninggal dunia pada 30 Maret 1900 di Turin, Italia. Pada 3 November 1963, ia dibeatifikasi, dan pada 3 Mei 1970, ia dikanonisasi Paus Bto. Paulus VI.


dari sumber http://saints.sqpn.com/, http://www.vatican.va/, http://www.gcatholic.org/, dan http://www.sdb.org/

Sto. Yohanes I

18 Mei

Paus Yohanes I adalah Paus ke-53 Gereja Katolik yang menjadi Paus pada tahun 523-526. Yohanes lahir pada sekitar tahun 470 di Populonia, Tuscany, Italia. Yohanes merupakan putera dari Konstantinus. Yohanes sempat menjabat sebagai Diakon Agung sebelum tepilih menjadi paus pada 13 Agustus 523. Paus Yohanes harus menghadapi Raja Theodoric dari Ostrogothic yang memiliki iman terhadap ajaran sesat Arianisme. Raja Theodoric memberikan toleransi bagi Gereja Katolik. Kembali bersatunya Gereja Barat dan Timur, serta runtuhnya paha Arianisme di Gereja Timur membuat Raja Theodoric dan pengikut Arianisme sedikit terdesak. Raja Theodoric kemudian mengirim Paus Yohanes sebagai utusannya kepada Kaisar Yustinus I. Pada awalnya Paus Yohanes menolaknya, karena salah satu permintaan raja ada supaya para penganut Arianisme yang dipaksa bertobat dapat kembali menganut Arianisme. Tetapi kemudian Paus Yohanes menerimanya, karena takut akan membuat Raja marah yang kemudian akan membawa penderitaan bagi umat Katolik di Italia. Pauspun bersedia dan menyatakan kepada Raja bahwa ia tidak akan meminta kepada Kaisar untuk membiarkan mereka yang telah bertobat kembali menganut ajaran sesat. Paus Yohanes pergi pada tahun 525, dan menjadi Paus pertama yang meninggalkan Italia menuju Konstantinopel. Sesampainya di Konstantinopel, Paus Yohanes mendapat sambutan yang sangat baik. Paus merayakan Misa Paskah di gereja St. Sophia pada 19 April 526 dengan ritus Latin. Paus juga memahkotai Kaisar Yustinus dan menjalankan tugasnya sebagai utusan Raja Theodoric. Paus Yohanes kembali ke Italia, tetapi Raja Theodoric memiliki pikiran buruk dan menuduh Paus Yohanes memiliki rencana buruk bersama Kaisar Yustinus. Paus Yohanes ditangkap dan dipenjarakan di Ravenna, dimana kemudian ia meninggal dunia dalam tahanan pada 18 Mei 526 dan dimakamkan di Basilika St. Petrus.


Sto. Paskalis Baylon

17 Mei

Paskalis Baylon lahir pada 24 Mei 1540 di Torre Herosa, Spanyol. Ia adalah putera dari Martin Baylon dan Elizabeth Jubera. Paskalis lahir tepat pada Hari Raya Pentakosta, dan di Spanyol hari raya Pentakosta dikenal dengan nama Paskah Roh Kudus, sehingga nama Paskalis diambil. Sejak kecil Paskalis sudah bekerja sebagai gembala. Saat bekerja, Paskalis masih menyempatkan diri membaca berdoa dan Kitab Suci. Paskalis juga sangat berdevosi kepada Sakramen Mahakudus. Ketika beusia duapuluh empat tahun, Paskalis bergabung dengan Ordo Fransiskan di Monteforte. Paskalis memilih untuk hidup sebagai biarawan. Ia sempat ditugaskan sebagai penjaga pintu, juru masak, dan pengemis. Dikisahkan suatu ketika, Paskalis dalam perjalanan mendengarkan lonceng gereja tanda dilakukan konsekrasi, dan Paskalis melihat Sakramen Mahakudus dalam monstrans diangkat oleh para malaikat. Suatu ketika Paskalis ditugaskan untuk pergi ke Perancis. Disana ia sempat membela ajaran kehadiran nyata Kristus dalam Sakramen Mahakudus melawan orang-orang Kalvinis. Paskalis berhasil menyelamatkan diri dari kemarahan para Kalvinis di Perancis. Sebelum meninggal, Paskalis sempat memberikan penghormatan terakhir kepada Sakramen Mahakudus. Paskalis Baylon, O.F.M., meninggal dunia pada 17 Mei 1592, tepat pada Hari Raya Pentakosta, di Villa Realle, Spanyol. Pada 29 Oktober 1618, ia dibeatifikasi oleh Paus Paulus V, dan pada 16 Oktober 1690, ia dikanonisasi oleh Paus Alexander VII.


dari sumber http://saints.sqpn.com/, http://www.newadvent.org/, http://www.catholic.org/, http://en.wikipedia.org/, http://www.americancatholic.org/, http://www.imankatolik.or.id/, dan http://ofm.or.id/

Sto. Simon Stock

16 Mei

Simon Stock lahir pada sekitar tahun 1165 di Kent, Inggris. Sejak berusia duabelas tahun, Simon diketahui sudah mualia bertapa dibawah batang pohon oak, sehingga diperkirakan dari peristiwa inilah ia memilik nama Stock. Banyak versi berbeda mengenai bagaimana Simon bergabung dengan Ordo Karmel, tetapi yang pasti, Simon sempat berziarah ke Roma dan Gunung Karmel, tetapi ia kembali ke Eropa ketika mereka diserang oleh orang-orang Muslim. Pada tahun 1247, Simon terpilih sebagai Prior Jendral Ordo Karmel. Dibawah kepemimpianannya, Ordo Karmel berkembang di Inggris, Eropa Barat dan Selatan. Ordo Karmel juga berkembang di kota-kota universitas, seperti Cambridge, Oxford, Paris, dan Bologna. Simon juga mengubah aturan hidup Ordo Karmel yang semula hanya sebagai pertapa ditambah juga dengan pewartaan di luar biara. Banyak komunitas yang tidak menyukai apa yang dilakukan Ordo Karmel, dan dikisahkan Simon didatangi oleh Bunda Maria yang memberikannya skapulir coklat sebagai jaminan keselamatan bagi pemakainya. Skapulir ini sampai hari ini digunakan oleh Ordo Karmel dan juga Tarekat-Tarekat yang masih berfamili ataupun berafiliasi dengan Ordo Karmel. Pada 13 Januari 1252, Paus Innosensius IV memberikan dukungan dan perlindungan atas karya-karya Ordo Karmel. Simon Stock, O.Carm., meninggal dunia pada 16 Mei 1265 di Bordeaux, Perancis. Secara resmi ia tidak pernah dikanonisasi, tetapi ia diperingati oleh Ordo Karmel dan peringatan ini kemudian mendapatkan pengakuan Takhta Suci.


Sta. Margaret dari Cortona

16 Mei

Margaret lahir pada tahun 1247 di Loviano, Tuscany. Ia adalah puteri seorang petani. Ibunya meninggal ketika Margaret berusia tujuh tahun, ayahnya kemudian menikah kembali, tetapi ibu tirinya tidak terlalu memperhatikannya. Margaret kemudian bertemu dengan seorang bangsawan muda dari Montepulciano. Ia lari bersamanya sampai berbuat cabul dan menghasilkan seorang anak. Pada tahun 1274, pemuda itu dibunuh oleh orang yang tidak dikenal. Setelah kematian kekasihnya, Margaret menyesali perbuatannya dan kembali ke rumah ayahnya. Ayahnya mengusirnya dan anaknya, sehingga ia pergi ke Cortona dan diterima pada sebuah Biara Fransiskan. Margaret dihadapkan pada berbagai cobaan tetapi ia berusaha untuk melawannya. Ia bahkan hendak memotong wajanya, tetapi ia berhasil dihentikan oleh Bruder Giunta. Margaret kemudian melayani orang-orang sakit, dan berusaha hidup untuk menebus dosa-dosanya. Pada tahun 1277, ia bergabung dengan Ordo Ketiga St. Fransiskus, dan memusatkan hidupnya untuk doa dan ekskatasi. Margaret juga mendapatkan pesan dari surga. Pada tahun 1286, ia berkarya merawat orang sakit dan miskin. Ia mengumpulkan beberapa orang dan membentuk sebuah komunitas, yang kemudian menjadi kongregasi Poverelle. Bersama mereka, ia mendirikan sebuah rumah sakit di Cortona. Margaret berkotbah untuk melawan dosa yang telah menjadi kebiasaan buruk. Ia memiliki devosi yang sangat besar pada Ekaristi dan Sengsara Tuhan, bahkan ia dapat meramalkan kematiannya. Puteranya kemudian bergabung dengan Ordo Fransiskan, dan kisah hidup Margaret dituliskan oleh Bruder Giunta Bevegnati. Margaret dari Cortona, T.O.F.S., meninggal pada 22 Februari 1297 di Cortona, Italia. Pada tahun 1515, ia dibeatifikasi oleh Paus Leo X, dan pada 16 Mei 1728, ia dikanonisasi oleh Paus Benediktus XIII.


dari sumber http://saints.sqpn.com/http://www.imankatolik.or.id/http://www.catholic.org/http://www.newadvent.org/, dan http://en.wikipedia.org/

Sto. Andreas Bobola

16 Mei

Andrzej Bobola lahir pada 30 November 1591 di Sandomierz, Polandia. Ia adalah putera sebuah keluarga bangsawan Polandia. Andreas memperoleh pendidikan dari sekolah Yesuit di Sandomierz. Andreas memutuskan untuk bergabung dengan Serikat Yesus, dan ia diterima pada 31 Juli 1611 di Vilnius, Lithuania. Setelah menyelesaikan pendidikan filsafat dan teologi, Andreas ditahbiskan sebagai imam pada 12 Maret 1622. Andreas mendapat tugas menjadi pastor paroki di gereja Sto. Casimir, di Vilnius. Pada tahun 1630, Andreas menjadi superior komunitasnya di Brobuisk. Ketika terjadi wabah penyakit, Andreas ikut membantu mereka yang menderita. Andreas banyak mempertobatkan orang-orang Orthodox untuk kembali kepada Gereja Katolik, hal ini membuatnya tidak disukai. Andreas kemudian diungsikan menuju Pinsk, oleh seorang Pangeran Katolik. Ditempat inilah Andreas ditangkap setelah merayakan Misa pada 10 Mei 1657. Ia disiksa dan dibawa menuju Janow, dimana ia menerima mahkota kemartirannya. Dalam setiap siksaan yang ia terima, Andreas tetap bertahan pada imannya. Andreas Bobola, S.J., meninggal dunia pada 16 Mei 1657 di Janow, Lithuania. Pada 30 Oktober 1853, ia dibeatifikasi oleh Paus Bto. Pius IX, dan pada 17 April 1938, ia dikanonisasi oleh Paus Pius XI. Makamnya sempat terlupakan, tetapi berhasil ditemukan kembali. Setelah diketemukan kembali, diketahui bahwa tubuh Andreas tidak mengalami kerusakan.


dari sumber http://www.imankatolik.or.id/, http://saints.sqpn.com/, http://magnificat.ca/, http://www.newadvent.org/, http://www.catholic.org/, http://www.catholicnewsagency.com/, dan http://en.wikipedia.org/

Sto. Possidius

16 Mei

Possidius lahir pada sekitar tahun 370 di Afrika Utara. Ia merupakan pengikut pertama biara Sto. Agustinus. Possidius kemudian ditunjuk sebagai Uskup Calama pada sekitar tahun 397. Hal ini mendapat perlawanan dari para pengikut Donatisme. Possidius bahkan selamat dari usaha pembunuhan yang dilakukan oleh para pengikut Donatisme. Sebanyak dua kali, Possidius pergi ke Italia untuk membela Gereja. Ia juga menghadiri konsili Kartago pada tahun 403, 407, dan ketika membahas ajaran sesat Donatisme pada tahun 411. Possidius juga menjalankan misi dari Kaisar Theodosius pada tahun 409 dan 410. Possidius mengikuti konsili Malevi pada tahun 416 dan Kartago pada tahun 419 yang membahas ajaran sesat Pelagianisme. Pada tahun 429, ketika kota Calama direbut bangsa Vandal, Possidius mengungsi ke Hippo, dimana ia menemani Sto. Agustinus sampai pada kematian Sto. Agustinus. Possidius kembali ke Calama, tetapi ia diusir pada tahun 437 oleh Raja Hunmeric, yang juga seorang Arian. Dalam pengasingannya, Possisius menyelesaikan biografi Sto. Agustinus yang sangat terkenal. Possidius meninggal dunia pada sekitar tahun 440 di Mirandola, Italia.


dari sumber http://augustinians.net/, http://midwestaugustinians.org/, http://osa-west.org/, http://saints.sqpn.com/, dan http://en.wikipedia.org/

Sto. Alipius

16 Mei

Alipius lahir pada pertengaha abad keempat di Thagaste, Afrika. Ia bertemu Sto. Agustinus ketika belajar di Kartago. Ia mengikuti Sto. Agustinus yang pergi ke Milan, dan bersama dengan Sto. Agustinus, Alipius bertobat dan dibaptis oleh Sto. Ambrosius pada tahun 387. Alipius membantu Sto. Agustinus mendirikan biaranya, dan menjadi pengikutnya yang pertama. Ketika Sto. Agustinus menjadi Uskup Hippo, tidak lama kemudian Alipius ditunjuk sebagai Uskup Thagaste. Suatu kali Alipus pergi ke timur dan bertemu dengan Sto. Hieronimus. Alipius mengikuti banyak konsili di Afrika, temasuk konsili Kartago pada tahun 411 yang membahas Donatisme. Ia mengikuti konsili Milevi (Numidia) dan menuliskan laporannya kepada Paus Sto. Innosensius. Alipius menentang ajaran sesat Pelagianisme. Alipius meninggal sekitar tahun 430. Pada tahun 1584, namanya dimasukan pada Martyrologium Romanum oleh Paus Gregorius XIII


dari sumber http://augustinians.net/, http://midwestaugustinians.org/, http://osa-west.org/, dan http://en.wikipedia.org/

Sta. Gemma Galgani

16 Mei

Maria Gemma Umberta Pia Galgani lahir pada 12 Maret 1878 di Borgo Nuovo, Camigliano, Italia. Ia adalah puteri dari Henry Galgani, seorang apoteker, dan Aurelia. Ketika berusia tujuh tahun, ibunya meninggal dunia, kemudian ayahnya mengirim Gemma untuk belajar kepada para biarawati St. Zita. Kesehatannya yang buruk membuat Gemma harus meninggalkan pendidikannya. Ketika berusia delapanbelas tahun, ayahnya meninggal dunia, sehingga Gemma harus mengurus adik-adiknya. Ketika berusia duapuluh tahun, Gemma terserang penyakit TBC dan Meningitis. Gemma memperoleh mukjizat kesembuhan dari penyakitnya setelah berdoa melalui perantaraan Sto. Gabriel dari Bunda Berdukacita yang meminta Gemma untuk berdoa kepada Hati Kudus Yesus. Gemma ingin menjadi seorang biarawati Passionist, tetapi riwayat penyakitnya membuatnya tidak diterima. Gemma kemudian bergabung dengan ordo ketiga Passionist. Gemma mengalami pengelihatan akan kunjungan Bunda Maria serta Yesus. Ia memperoleh karunia stigmata yang muncul pada hari Kamis sampai dengan Jumat, dimana luka itu tertutup kembali. Ketika berusia duapuluh satu tahun, Gemma diterima untuk tinggal bersama keluarga Giannini. Gemma mendapatkan bimbingan rohani dari V. Germanus, C.P. Pengalaman-pengalaman mistik yang dialami Gemma tidak membuat hidupnya selalu damai dengan lingkungan disekitarnya. Gemma juga dikisahkan sering sekali berbicara dengan malaikat pelindungnya. Pada tahun 1902, kesehatan Gemma mulai menurun. Gemma Galgani meninggal dunia pada 11 April 1903 di Lucca, Italia. Pada 14 Mei 1933 ia dibeatifikasi oleh Paus Pius XI, dan pada 2 Mei 1940, ia dikanonisasi oleh Paus V. Pius XII.


Sto. Pakomius

15 Mei

Pakomius lahir sekitar tahun 290 di Thebaid Utara, Mesir. Ia adalah putera dari sebuah keluarga Paganisme. Pakomius menjadi seorang prajurit ketika berusia duapuluh tahun. Ketika berada di kota Thebes yang banyak dari penduduknya adalah orang Kristen, Pakomius sangat terkesan dengan kehidupan orang-orang Kristen. Setelah Pakomius berhenti sebagai prajurit, ia menjadi katekumen dan dibaptis. Pakomius kemudian meminta bimbingan Sto. Palemon dan memulai kehidupan sebagai pertapa. Pada suatu ketika, saat Pakomius tengah dalam perjalanannya, ia mendengar sebuah bisikan yang memintanya mendirikan sebuah biara dimana komunitas para pertapa dapat hidup bersama. Pakomius dibantu Sto. Palemon mendirikan biara di Tabennisi. Banyak orang kemudian tertarik akan hidup religius yang dimulai oelh Pakomius, termasuk saudaranya yang menjadi murid pertamanya. Pakomius menuliskan aturan hidup bagi para biarawan dan biarawati. Sekitar 7000 biarawan dan biarawati bergabung dengan pertapaan yang didirikan oleh Pakomius. Sampai dengan kematiannya, terdapat sembilan biara untuk pria dan dua biara untuk wanita. Pakomius merupakan pendiri kehidupan monastik bersama. Pakomius meninggal pada sekitar tahun 346 di Mesir.


dari sumber http://imankatolik.or.id/, http://saints.sqpn.com/, http://www.newadvent.org/, http://www.catholicnewsagency.com/, http://www.ewtn.com/, http://en.wikipedia.org/, dan http://www.catholic.org/

Sto. Matias

14 Mei

Pada perjamuan malam terakhir Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu! Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya. Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh. Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu. Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. Aku tidak lagi menyebut kamu hamba, sebab hamba tidak tahu apa yang diperbuat oleh tuannya. Tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepadamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku. Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu. Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain.”


Sto. Matias

14 Mei

Matias adalah satu dari ke-12 rasul Kristus. Pada awalnya Matias adalah satu dari 70 murid Yesus, yang sudah mengikuti Yesus sejak pembaptisan-Nya sampai dengan Yesus naik ke surga. Matias dipilih dihadapan seratus duapuluh orang yang berkumpul. Sto. Petrus memimpin pemilihan dan menentukan syarat yang dipenuhi oleh dua orang, yakni Matias dan Yusuf atau Barsabas. Kemudian kisah hidupnya tidak terlalu jelas. Ada yang mengatakan ia berkotbah di Yudea dan juga yang mengatakan ke Ethiopia. Matias diperkirakan meninggal dunia sekitar tahun 80 setelah di rajam sampai mati. Relikuinya diyakini berada di Trier, Jerman dan Basilika Sta. Maria Magiore, Roma, Italia, setelah ditemukan oleh Sta. Helena.



Sta. Perawan Maria dari Fatima

13 Mei

Sta. Perawan Maria dari Fatima adalah peristiwa penampakan Bunda Maria kepada tiga anak gembala di Fatima, Portugal. Ketiga anak gembala itu adalah Bto. Francisco Marto, Bta. Jacinta Marto, dan Lucia dos Santos. Peristiwa ini dimulai dengan penampakan malaikat sebanyak tiga kali kepada ketiganya pada tahun 1916. Malaikat meminta ketiganya untuk berdoa, dan pada penampakan terakhir, mereka diberikan Komuni pertama. Pada 13 Mei 1917, Bunda Maria menampakan diri kepada ketiganya di Cova da Iria, Fatima, Portugal. Dalam penampakannya Bunda Maria menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh Lucia. Selain itu, Bunda Maria berpesan agar ketiganya datang ketempat yang sama pada tanggal 13 setiap bulannya, untuk berdoa Rosario setiap hari, dan Bunda Maria mengajarkan mereka doa Fatima. Pada penampakan kedua, Bunda Maria memberitahukan akan membawa Bto. Francisco, dan Bta Jacinta ke surga, sementara Lucia diberikan tugas untuk menyebarkan dovosi kepada Hati Maria yang Tidak Bernoda. Pada penampakan yang ketiga, Bunda Maria memberikan pengelihatan yang dikenal dengan Tiga Rahasia Fatima. Pada penampakan keempat, Bunda Maria menampakan diri kepada ketiganya pada 19 Agustus 1617 di Valinos, karena ketiganya ditahan oleh pemerintah setempat pada tanggal 13. Pada kesempatan ini, Bunda Maria kembali menyerukan kepada ketiganya untuk terus berdoa. Pada penampakan kelima, Bunda Maria kembali menyerukan untuk berdoa. Penampakan keenam terjadi pada 13 Oktober 1917, dan menjadi penampakan terakhir. Dikisahkan penampakan ini disaksikan sekitar 70.000 orang. Berbagai peristiwa alam dan mukjizat terjadi pada peristiwa ini. Sta. Perawan Maria dari Fatima mendapat pengakuan dari Gereja pada 13 Oktober 1930, melalui Uskup Leira, setelah melalui proses penyelidikan yang panjang. Bto. Francisco Marto meninggal dunia pada 4 April 1919, dan Bta. Jacinta Marto meninggal dunia pada 20 Februari 1920. Keduanya dibeatifikasi pada 13 Mei 2000, oleh Paus Sto. Yohanes Paulus II. Lucia dos Santos menjadi seorang biarawati Karmel, dan meninggal dunia pada 13 Februari 2005.


Sta. Maria Dominika Mazzarello

13 Mei

Maria Dominika Mazzarello lahir pada 9 Mei 1837 di Mornese, Alessandria, Italia. Ia adalah puteri dari Giuseppe Mazzarello, seorang petani, dan Maddalena. Maria sudah terbiasa untuk bekerja membantu adik-adiknya, karena ia merupakan anak tertua. Ketika remaja ia bergabung dengan Asosiasi Maria Imakulata, dan melakukan karya kerasulan kepada orang-orang muda di desanya. Ketika berusia duapuluh tiga tahun, Maria terserang tifus yang membuat fisiknya melemah. Hal ini juga berpengaruh pada kehidupan spiritualnya. Melalui bimbingan Pastor Pestarino, Maria kembali dikuatkan dalam hubungan spiritulnya dengan Allah, disamping juga kegiatan membuka sekolah jahit bagi anak-anak wanita. Maria bertemu dengan Sto. Yohanes Bosko pada 8 Oktober 1864, dan sudah sangat merasakan kekudusan Sto. Yohanes Bosko. Sto. Pada tahun 1874, Sto. Yohanes Bosko menunjuk Maria untuk membantu dalam pendirian Kongregasi Putri Maria Penolong Umat Kristiani/ Figlie di Maria Ausiliatrice (F.M.A.). Maria menjadi biarawati Salesian, sekaligus Superior Kongregasi yang pertama. Ia menunjukan kemampuannya sebagai formator dan pembibing spiritual. Ia juga banyak melakukan amal kasi kepada orang miskin. Maria Dominika Mazzarello, F.M.A., meninggal dunia pada 14 Mei 1881 di Nizza Monferrato, Italia. Pada 20 November 1938, ia dibeatifikasi oleh Paus Pius XI, dan pada 24 Juni 1951, ia dikanonisasi oleh Paus V. Pius XII.


dari sumber http://www.salesians.org.uk/, http://www.salesianmissions.org/, http://saints.sqpn.com/, http://www.catholic.org/, http://www.st-yohanesbosco.org/, dan http://en.wikipedia.org/

Bto. William Tirri

12 Mei

William Tirry lahir pada tahun 1608 di Cork, Irlandia. Ia adalah putera dari John Tirry, dan Joan. Pamannya adalah Uskup Keuskupan Cork-Cloyne. Ketika berusia delapanbelas tahun, William bergabung dengan Ordo St. Agustinus di Cork. Ia kemudian dikirim untuk belajar ke Valladolid, Spanyol, dan dilanjutkan ke Paris, Perancis pada tahun 1635. Setelah menyelesaikan pendidikannya, William ditempatkan di Brussels, Belgia. Setelah ditahbiskan sebagai Imam, William kembali ke Irlandia pada tahun 1641. Situasi politik, akibat dari Protestanisme, di Irlandia yang baruk membuat William tidak dapat kembali ke komunitasnya. Untuk sementara waktu, William bekerja dengan pamannya. Pada tahun 1646, William ditunjuk sebagai sekretaris provinsial, dan pada 15 Juni 1649, ia ditunjuk sebagai prior provinsial di Skreen. Situasi politik membuat William tidak dapat tinggal di biara di Skreen. William harus menyembunyikan diri, dan memberikan pelayanan secara sembunyi-sembunyi, ketika dikeluarkan aturan Imam Gereja Katolik dituduh melakukan pengkhianatan. William dikhianati oleh orang-orang disekitarnya, dan ditangkap pada Malam Paskah, Maret 1654. William menolak menyangkal iman Katoliknya, dan mengakui kesetiaannya kepada pimpinan Ordo St. Agustinus, dan kepada Paus. William dianggap berkhianat dan dijatuhi hukuman mati. Dengan jubah Ordo St. Agustinus, dan berdoa Rosario, William menghadapi hukuman mati yang dijatuhkan kepada dirinya. William Tirri, O.S.A., meninggal dunia sebagai martir pada 12 Mei 1654 di Clonmel, Irlandia. Pada 27 September 1992, ia dibeatifikasi oleh Paus Sto. Yohanes Paulus II.


dari sumber http://midwestaugustinians.org/, http://augustinians.net/, http://osa-west.org/, dan http://saints.sqpn.com/