Pages

Sta. Yohanna Fransiska de Chantal

12 Desember

Jeanne Francois Fremio de Chantal lahir pada 28 Januari 1572 di Dijon, Perancis. Ia adalah puteri dari Benignus Fremyot, seorang ketua parlemen Burgundy dan Margaretha de Barbisy, yang meninggal ketika Yohanna berusia dua tahun. Pada tahun 1592, ia menikah dengan Baron de Chantal, dan dikaruniai beberapa orang anak, dimana beberapa diantaranya meninggal saat masih kecil. Yohanna menunjukan kasih Allah dengan membantu orang-orang miskin, bahkan kepada mereka yang terus kembali kepadanya. Pada tahun 1601, ia harus kehilangan suaminya, Baron de Chantal dalam sebuah kecelakaan saat berburu. Yohanna mengikuti langkas suaminya dengan memaafkan orang yang tidak sengaja membunuh suaminya. Kemudian Yohanna tinggal di rumah ayah mertuanya dan membesarkan anak-anaknya. Pada masa puasa tahun 1604, ia bertemu dengan Sto. Fransiskus dari Sales, Uskup Jenewa di Dijon. Yohanna menjadikan Sto. Fransiskus sebagai pembimbing spiritualnya dan juga berjanji untuk tidak menikah kembali. Pada 6 Juni 1610, ia bersama Sto. Fransiskus mendirikan Ordo Visitasi di Annecy, Perancis. Ordo menerima mereka yang tidak diterima dalam ordo-ordo lain dengan alasan kesehatan atau faktor usia. Yohanna menghabiskan sisa hidupnya dalam ordo ini, dan menjadi penasihat spiritual  bagi siapa saja yang membutuhkan bimbingannya. Yohanna Fransiska de Chantal, V.S.M., meninggal dunia pada 13 Desember 1641 di biara Visitasi di Moulins, Perancis. Pada 21 November 1751, ia dibeatifikasi oleh Paus Benediktus XIV dan pada 16 Juli 1767, ia dikanonisasi oleh Paus Klement XIII.


dari sumber http://saints.sqpn.com/http://www.newadvent.org/http://www.catholic.org/http://www.americancatholic.org/http://www.catholicculture.org/, dan http://www.imankatolik.or.id/

Sta. Perawan Maria dari Guadalupe

12 Desember

Sta. Perawan Maria dari Guadalupe adalah peristiwa penampakan Bunda Maria kepada Sto. Yohanes Didakus Cuauhtlatoatzin, atau lebih dikenal dengan nama Sto. Juan Diego. Peristiwa ini dikisahkan terjadi pada 9 Desember 1531, di bukit Tepeyac, Meksiko. Pada saat itu, Sto. Yohanes Didakus sedang dalam perjalanan menuju gereja untuk mengikuti Misa pagi. Sto. Yohanes Didakus sendiri adalah seorang pribumi yang belum lama dibaptis menjadi seorang Katolik. Dalam penampakannya, Bunda Maria meminta Sto. Yohanes Didakus untuk menghadap Uskup, dan memintanya untuk mendirikan sebuah gereja di bukit Tepeyac untuk menghormati Bunda Maria. Sto. Yohanes Didakus mengikuti apa yang diminta oleh Bunda Maria, dan menghadap Uskup Juan Zummaraga. Mendengar cerita Sto. Yohanes Didakus, Uskup Juan Zummaraga meragukannya dan meminta untuk diberikan sebuah tanda. Sto. Yohanes Didakus kembali ke bukit Tepeyac dan menceritakan kepada Bunda Maria apa yang terjadi. Sto. Yohanes juga mengungkapkan ketidakmampuannya untuk menjalankan permintaan Bunda Maria. Bunda Maria kemudian meneguhkan dan meyakinkan Sto. Yohanes Didakus untuk terus menjalankan permintaannya, dan memintanya untuk kembali keesokan harinya. Sto. Yohanes Didakus baru dapat kembali ke bukit Tepeyac pada tanggal 12 Desember. Bunda Maria kemudian meminta Sto. Yohanes Didakus mendaki ke puncak bukit untuk mementik bunga mawar. Sto. Yohanes Didakus mengikuti permintaan Bunda Maria dan pergi menuju puncak bukit. Disana, ia menemukan bunga mawar yang bermekaran, walaupun pada saat itu sedang musim dingin. Sto. Yohanes membawa bunga itu menggunakan jubahnya atau disebut tilma. Bunda Maria kemudian memintanya untuk membawa bunga itu ke hadapan Uskup. Sto. Yohanes Didakus kemudian pergi untuk menemui Uskup Juan Zummaraga. Sto. Yohanes memperlihatkan bunga yang ia bawa dan menyerahkannya kepada Uskup. Ketika Sto. Yohanes menyerahkan bunga-bunga itu, tampakalah gambaran Bunda Maria terlukis pada tilma yang ia kenakan. Uskup Juan Zummaraga kemudian mendirikan sebuah gereja di tempat Bunda Maria menampakan diri, dan Sto. Yohanes Didakus memilih menjadi seorang pertapa tidak jauh dari gereja yang didirikan. Tilma bergambar Bunda Maria menjadi pusat penghormatan dan berbagai penelitian telah dilakukan terhadap tilma tersebut. Pada 12 Oktober 1945, Paus Pius XII mengumumkan Sta. Perawan Maria dari Guadalupe sebagai Ratu semua orang Amerika.