Pages

Sta. Laura dari Sta. Katarina dari Siena

21 Oktober

Maria Laura de Jesus Montoya y Upegui lahir pada 26 Mei 1874 di Jerico, Antioquia, Kolombia. Ia adalah puteri dari Juan de la Crux Montoya dan Dolores Upegui. Ketika berusia dua tahun, ayahnya meninggal dunia karena membela negaranya, dan keluarganya jatuh miskin karena hartanya dirampas. Laura kemudian dikirim untuk tinggal bersama neneknya. Beranjak dewasa, ia mengembangkan imannya melalui meditasi Kitab Suci dan menerima Sakramen Mahakudus. Ketika berusia enambelas tahun ia dipanggil oleh ibunya untuk membantu keuangan keluarga. Laura diminta untuk bekerja sebagai guru walaupun ia tidak pernah mendapatkan pendidikan formal. Laura mengikuti sebuah pelatihan dan berhasil menjadi yang terbaik dikelasnya. Laura kemudian mengajar di Normale de Institutoras di Medillin. Laura tidak hanya mengajar pengetahuan tetapi juga menyebarkan Injil. Ia merasa Tuhan memanggilnya dan sangat berkeinginan untuk menjadi seorang biarawati Karmelit. Laura kemudian memutuskan untuk membantu orang-orang Indian. Ia ingin menghapus diskriminasi yang  terjadi pada suku Indian, dan menjadi seorang Indian diantara orang-orang Indian. Pada 14 Mei 1914 Laura dan empat wanita lainnya pergi ke Dabeiba untuk tinggal bersama orang-orang Indian. Dengan dibantu oleh Uskup Santa Fe de Antioquia, mereka mendirikan Kongregasi Misionaris Maria Imakulata dan Santa Katarina dari Siena dan Laura ditunjuk sebagai Superiornya. Kongregasi ini memusatkan diri untuk berkarya pada orang-orang Indian. Banyak orang berkomentar terhadap Kongregasinya, tetapi Laura tidak terlalu mempedulikannya. Muder Laura membuat arahan dan banyak tulisan, termasuk autobiografi dirinya untuk membantu para biarawatinya dalam menghayati panggilan mereka. Diakhir masa hidupnya, Laura menderita sakit berkepanjangan yang membuatnya hidup di kursi roda. Laura dari Sta. Katarina dari Siena meninggal dunia pada 21 Oktober 1949 di Medellin, Kolombia. Pada 25 April 2004, ia dibeatifikasi oleh Paus Sto. Yohanes Paulus II, dan pada 12 Mei 2013, ia dikanonisasi oleh Paus Fransiskus.


dari http://saints.sqpn.com/http://www.catholic.org/http://en.wikipedia.org/, dan http://www.vatican.va/

Minggu Biasa XXIX

Tahun B

Sekali peristiwa Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, mendekati Yesus dan berkata kepada-Nya, "Guru, kami harap Engkau mengabulkan suatu permohonan kami!" Jawab Yesus kepada mereka, "Apa yang hendak Kuperbuat bagimu?" Mereka menjawab, "Perkenankanlah kami ini duduk dalam kemuliaan-Mu kelak, seorang di sebelah kanan-Mu dan seorang lagi di sebelah kiri-Mu." Tetapi kata Yesus kepada mereka, "Kamu tidak tahu apa yang kamu minta. Sanggupkah kamu meminum cawan yang harus Kuminum dan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima?" Jawab mereka, "Kami sanggup." Yesus lalu berkata kepada mereka, "Memang, kamu harus meminum cawan yang harus Kuminum, dan akan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima. Tetapi hal duduk di sebelah kanan atau kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang yang baginya telah disediakan." Mendengar itu, kesepuluh murid yang lain menjadi marah kepada Yakobus dan Yohanes. Tetapi Yesus memanggil murid-murid-Nya lalu berkata, "Kamu tahu bahwa orang-orang yang disebut pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesarnya menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. Tetapi janganlah demikian di antara kamu! Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya. Sebab Anak Manusia pun datang bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi banyak orang."


dari sumber:
http://renunganpagi.blogspot.com/