Pages

St. Sixtus I

6 April

Paus Sixtus I adalah Paus ke-7 Gereja Katolik yang menjadi Paus pada tahun 115-125. Tidak banyak yang diketahui mengenai kehidupannya sebelum menjadi Paus. Sixtus lahir di Roma, dan diduga masih keturunan Yunani. Sixtus terpilih menjadi Paus menggantikan Paus Alexander I pada tahun 115. Paus Sixtus membuat tiga peraturan bagi yang dikenal selama masa Kepausannya. Pertama, tidak seorangpun selain Pelayan Tertahbis yang boleh menyetuh Bejana Suci. Kedua, setiap Uskup yang baru kembali dari Tahta Suci setelah dipanggil Paus, harus menunjukan atau mensosialisasikan Surat Apostolik kepada umat, atau ia tidak boleh diterima didalam Keuskupannya. Ketiga, para imam diwajibkan untuk mengucapkan madah Sanctus/Kudus setelah Prefasi bersama umat. Paus Sixtus I meninggal pada tahun 125, dan dipercaya meninggal sebagai martir selama masa penganiayaan oleh Kaisar Hadrian.


dari sumber http://www.catholic.org/http://www.newadvent.org/http://saints.sqpn.com/, dan http://www.imankatolik.or.id/

St. Selestinus I

6 April

Paus Selestinus I adalah Paus ke-43 Gereja Katolik yang menjadi Paus pada tahun 422-432. Selestinus berasal dari Campania, dan merupakan putera dari Priscus. Selestinus pernah tinggal bersama St. Ambrosius di Milan dan ia juga adalah seorang Diakon pada masa Kepausan St. Innocentius I. Setelah kematian Paus St. Bonifasius I, Selestinus terpilih sebagai Paus meggantikannya pada 10 September 422. Paus Selestinus bersahabat baik dengan St. Agustinus dan membantunya dalam kesulitan yang dihadapi St. Agustinus terhadap Antonius, Uskup Fessula, Afrika. Ajaran sesat semi-Pelagianisme mulai berkembang dan disamping itu, Manicheanisme, Donatisme, Novatianisme, dan Pelagianisme masih terus berkembang, dan semuanya mendapat perlawanan dari Paus Selestinus. Masalah di Galia dan Illyria masih terjadi pada masa Kepausan Selestinus. Masalah Gereja semakin bertambah besar, ketika Nestorius menjadi Uskup Konstantinopel. Pada awalnya Paus Selestinus mengakuinya sebagai Uskup, tetapi kemudian Nestorius mulai mengajarkan ajaran sesat yang kemudian dikenal dengan Nestorian. Paus Selestinus mengutus Uskup St. Sirilius dari Alexandria, untuk menyelidiki masalah ini. Paus Selestinus mengutuk Nestorian dalam sinode di Roma pada tahun 430 dan meengutus St. Sirilius untuk mengekskomunikasi dan menurunkan Nestorius. Paus Selestinus juga menerima mereka yang diekskomunikasi oleh Nestorius ke pangkuan Gereja. Atas masalah ini, Konsili Efesus diadakan, dan Paus Selestinus mengirimkan utusannya, Uskup Arcadius dan Projectus, dan seorang imam, Philippus. Paus Selestinus mengirimkan Palladius sebagai Uskup di Irlandia, dan kemudian mengutus St. Patrisius untuk menggantikannya pada tahun 431. Di Roma, Paus Selestinus membangun kembali gereja St. Maria di Trastevere yang sebelumnya rusak dalam penyerangan bangsa Gothic. Selain itu, gereja St. Sabina juga diperbaiki, dan Paus Selestinus memperindah pemakaman St. Priscilla dengan lukisan-lukisan tentang Konsili Efesus. Paus Selestinus meninggal pada 26 Juli 432, dan dimakamkan di pemakaman St. Priscilla. Jasadnya dipindahkan pada tahun 820 menuju gereja St. Prassede.


dari sumber http://www.newadvent.org/http://www.catholic.org/, dan http://en.wikipedia.org/