Pages

St. Zacharius

15 Maret

Paus Zacharius adalah Paus ke-91 Gereja Katolik yang menjadi Paus pada tahun 741-752. Zacharius diyakini berasal dari keluarga Yunani dari Calabria. Ia adalah putera Polichronius. Ia diyakini menjadi diakon Gereja Katolik, dan setelah Paus St. Gregorius III meninggal, ia terpilih sebagai penggantinya dengan suara bulat pada 5 Desember 741. Setelah terpilih, ia menyampaikan berita terpilihnya kepada Gereja di Konstantinopel dan Kaisar Konstantin V. Ketika kota Roma berada dalam ancaman bangsa Lombardia, Trasamund dari Spoleto yang telah melakukan perjanjian untuk melindungi Roma pada masa Kepausan Paus St. Gregorius III, mengingkari kesepakatan. Paus Zacharius kemudian pergi menemui Luitprand, Raja Lombardia. Paus berhasil membujuknya untuk tidak menyerang kota Roma, mengembalikan beberapa kota yang telah ia rebut, dan juga jaminan untuk tidak menyerang Roma selama duapuluh tahun. Ketika Liutprand menyerang kota Ravenna, Paus kembali membujuknya untuk menghentikan serangannya. Pada tahun 743, Paus Zacharius mengadakan sinode di Roma yang dihadiri sekitar enampuluh Uskup. Dalam sinode itu, dirumuskan empatbelas kanon dan beberapa disiplin Gereja. Paus Zacharius mendukung karya misionaris St. Bonifasius dan membantunya dalam menghadapi berbagai permasalahan. Paus Zacharius menunjuk St. Abel sebagai Uskup Agung Rheims. Paus Zacharius juga memperbaiki Istana Lateran dan gereja-gereja di Roma. Paus Zacharius memindahkan relikui St. Georgius menuju gereja St. Georgius di Velabro. Ketika para pedagang Venice membeli budak-budak Roma dan hendak dijual kepada bangsa Saracens, Paus Zacharius membeli mereka semua, sehingga tidak ada seorang Kristenpun yang menjadi milik seorang Muslim. Paus Zacharius juga menerjemahkan Dialog Paus St. Gregorius Agung ke dalam bahasa Yunani. Paus Zacharius meninggal pada 22 Maret 752 dan dimakamkan di Basilika St. Petrus.


St. Longinus

15 Maret

Longinus diperkirakan berasal dari Lanciano, Italia, atau juga dari Capadocia. Longinus adalah seorang prajurit Romawi dan ia hadir pada saat penyaliban Yesus. Longinus dipercaya sebagai prajurit yang menikam lambung Yesus dan kemudian bertobat. Ada tradisi yang mengatakan bahwa pada saat itu, pengelihatan Longinus menurun, dan ketika Darah Kristus mengenai matanya, iapun dapat melihat dengan jelas kembali, sebelum akhirnya ia bertobat. Setelah itu Longinus diyakini meninggalkan tugasnya sebagai prajurit dan menjadi pengikut Kristus. Ia mengukuti petunjuk para rasul dan menjadi biarawan di Capadocia. Menurut tradisi, ia ditangkap dan disiksa dengan dipotong lidanya, tetapi ia masih tetap dapat berbicara dan menghancurkan dewa-dewi Pagan dihadapan gubernur. Iapun dipenggal dan menjadi martir pada abad pertama di Capadocia.