Pages

St. Nicephorus dari Antiokia

9 Februari

Nicephorus adalah seorang awam yang bersahabat dengan seorang Imam bernama Saprisius. Ketika terjadi penganiayaan umat Kristen oleh Kaisar Valerian, Saprisius ditangkap dan dipaksa memberikan kurban kepada dewa-dewi Paganisme. Pada awalnya Saprisius menolak dan iapun dijatuhi hukuman mati. Ketika hendak dipenggal, Saprisius berapostasi dengan mengubah pikirannya untuk memberikan persembahan. Nicephorus yang berada disampingnya langsung menegurnya, tetapi tegurannya tidak didengarkan oleh Saprisius. Melihat apa yang dilakukan Nicephorus, akhirnya ialah yang dipenggal dan menjadi martir Kristus. Nicephorus meninggal sebagai martir Kristus pada sekitar tahun 260 di Antiokia.


dari sumber http://www.imankatolik.or.id/http://www.catholic.org/, dan http://saints.sqpn.com/

B. Eusebia Palomino Yenes

9 Februari

Eusebia Palomino Yenes lahir pada 15 Desember 1899 di Cantalpino, Spanyol. Ia adalah satu dari 4 anak pasangan Agustin Palomino dan Juana Yenes. Ayahnya adalah seorang petani musiman, dan ketika musim dingin tiba, ia dan Eusebia harus pergi ke desa terdekat untuk mengemis makanan. Pada usia delapan tahun, Eusebia merasakan panggilan Tuhan dalam Sakramen Ekaristi. Tidak lama kemudian, ia harus meninggalkan sekolahnya dan membantu orangtuanya. Setiap Minggu sore, Eusebia pergi ke oratori di sekolah Sancti Spiritus yang dijalankan oleh Putri-Putri Maria Penolong Umat Kristiani (F.M.A.). Disinilah Eusebia mengenal para Suster FMA dan para susterpun meminta kesediaan Eusebia membantu mereka. Eusebia membantu para suster dalam berbagai pekerjaan, sampai ia memiliki keinginan untuk bergabung dengan Putri-Putri Maria. Keinginan ini ia simpan, karena ia takut ditolak ketika mendaftar, dikarenakan latar belakang dan pendidikannya yang rendah. Pada suatu ketika, ia menyampaikan keinginannya kepada superior, dan iapun diterima. Pada tahun 1922, Eusebia memasuki masa novisiat dan dua tahun kemudian ia mengucapkan kaul religusnya. Sr. Eusebia dipindahkan ke rumah komunitas Valverde del Camino di barat daya Spanyol. Pada awalnya ia sangat tidak disukai, tetapi Sr. Eusebia membalas ketidaksukaan mereka dengan sikap rendah hati dan selalu menjalankan tugasnya tanpa mempedulikan ketidaksukaan mereka. Seiring berjalannya waktu, ia menjadi disukai oleh semua orang. Pada awal tahun 1930, gelombang penganiayaan terhadap Gereja Katolik mulai terjadi di Spanyol. Sr. Eusebia berdoa dan menawarkan dirinya kepada Tuhan sebagai persembahan bagi keselamatan Spanyol. Permohonannya dikabulkan Tuhan pada tahun 1932. Sr. Eusebia terserang penyakit yang tidak diketahui oleh dokter, ditambah dengan penyakit asmanya. Pada 10 Februari 1935, Sr. Eusebia Palomino Yenes, F.M.A., meninggal di Cantalpino, Salamanca, Spanyol. Pada 25 April 2004, ia dibeatifikasi oleh Paus B. Yohanes Paulus II.


St. Paulinus dari Aquileia

9 Februari

Paulinus lahir pada sekitar tahun 730-740 di Premariacco, Cividele, Italia. Kemungkinan besar ia berasal dari keluarga Romawi. Ia kemudian menjadi seorang Imam dan setelah itu menjadi seorang guru pada sebuah sekolah. Kemampuannya menarik perhatian B. Karolus Agung, yang mengundangnya pada tahun 776 dan iapun diangkat sebagai guru tata bahasa kerajaan. Pada tahun 787, B. Karolus Agung mengangkatnya sebagai Patriark Aquileia. Sebagai Patriark, ia melakukan banyk hal, termasuk menjalin hubungan baik dengan gereja-gereja di Istria atau dengan Patriark dari Grado. Paulinus juga mengikuti sinode-sinode. Pada tahun 792, ia hadir dalam Konsili Ratisbon, yang mengutuk ajaran sesat Adopsianisme yang diajarkan oleh Eliphand and Felix, Uskup Urgel. Pada tahun 794, ia memimpin sinode nasional yang juga membahas tentang Adopsianisme. Di Salzburg, ia menghadiri sinode para Uskup yang membahas tentang penyebaran Injil kepada kaum Barbar dan Pembaptisan. Ia kembali melawan ajaran sesat Adopsianisme pada Sinode Cividale tahun 796. Paulinus kemudian juga pergi ke Roma sebagai delegasi bagi Kepausan. Paulinus dikenal juga sebagai seorang penyair. Paulinus dari Aquileia atau Paulinus II meninggal pada 11 Januari 802.