Pages

St. Petrus Orseola

10 Januari

Petrus Orseola lahir pada tahun 928 di Venesia, Italia. Ia adalah putera dari keluarga bangsawan kaya yang dihormati. Pada usia delapanbelas tahun, ia menikah dengan Felisitas, dan memiliki seorang putera yang diberi nama Petrus juga. Pada usia duapuluh tahun, ia menjadi Laksamana dan juga komandan armada perang Venesia. Ia menumpas bajak laut di laut Adriatik. Pada 12 Agustus 976, ia ditunjuk sebagai Doge (kepala negara) Venesia, setelah sebeluumnya terjadi kekacauan yang membunuh pendahulunya. Petrus Orseola membangun kembali Venesia, dimulai dari Katedral St. Markus, kemudian melakukan pelayanan sosial kepada para janda, yatim-piatu, peziarah, dan juga kaum terpinggirkan.. Dalam dua tahun, ia menegakan hukum dan membangun hampir seluruh kota. Ia bahkan dianggap sebagai pemimpin terbaik Venesia. Pada 1 September 978, ketika ia merasa telah melakukan semua tuga duniawinya, Petrus diam-diam meninggalkan Venesia menuju Biara St. Mikael de Cuxa di Pyrenees, perbatasan Perancis dan Spanyol, bahkan tanpa memberitahukan rencana ini kepada keluarganya. Ia menjadi biarawan Benediktin dan menjadi murid dari St. Romualdus. Pada 10 Januari 987, Petrus meninggal pada Biara St. Mikael de Cuxa. Petrus Orseola dikanonisasi oleh Paus Klement XII setelah kutusnya diakui pada tahun 1731.


dari sumber http://saints.sqpn.com/ dan http://www.imankatolik.or.id/

B. Gregorius X

10 Januari

Paus Gregorius X adalah Paus ke-184 Gereja Katolik yang menjadi Paus pada tahun 1271-1276. Ia menjadi Paus menggantikan Paus Klement IV yang meninggal pada tahun 1268, setelah Gereja Katolik tidak memiliki Paus selama tiga tahun. Paus Gregorius X memiliki nama asli Teobaldo Visconti. Ia lahir di Piacenza pada tahun 1210. Sebelum menjadi paus, ia adalah Diakon Agung Liege, Belgia. Ia pernah melayani Kardinal Yakopo Pecoraria dari Palestrina dan menemani Kardinal Ottoboni Fieschi (Paus Adrianus V) dalam sebuah misi ke Inggris. Ia kemudian bertugas di Acre untuk melayani para peziarah dan para pejuang bersama dengan Pangeran Edward dari Inggris. Kematian Paus Klement IV membuat kekosongan Tahta Suci (Interregnum) selama tiga tahun. Hal ini disebabkan dari rasa tidak ingin mengalah dari para Kardinal Italia dan Kardinal Perancis. Kemudian setelah bersepakat untuk mengadakan pemilihan terakhir kalinya dengan hanya terdiri dari 6 orang perwakilan dari 15 Kardinal, Pada 1 September 1271 mereka bersepakat memilih Teobaldo Visconti sebagai Paus. Pada saat itu, Teobaldo Visconti masih berada di Acre, dan dipanggil pulang oleh para Kardinal. Sesampainya di Roma, ia menerima pengangkatannya sebagai Paus dan segera setelah itu, ia ditahbiskan sebagai seorang Imam, dan kemudian sebagai seorang Uskup. Pada 27 Maret 1272, ia resmi menjadi Paus Gregorius X. Selama masa Kepausannya, banyak hal yang harus ia selesaikan, salah satunya merekonsiliasi perpecahan yang terjadi pada tubuh Gereja. Paus Gregorius X mengadakan Konsili Lyon II pada tahun 1274, yang pada dasarnya berhasil mendamaikan antara Gereja Timur dan Barat. Hal ini juga didukung oleh Kaisar Michael Palaeologus. Selain itu juga terjadi kesepakatan bersama untuk merebut kembali Tanah Suci dari tangan umat Muslim. Sayangnya persatuan umat Kristen ini hanya berlangsung singkat. Selain Konsili Lyon II, Paus Gregorius X juga menyelesaikan konflik kepemimpinan dalam tahta Kekaisaran Romawi. Paus memaksa para pangeran untuk memilih seorang Kaisar dan pada akhirnya mereka bersepakat memilih Rudolf dari Habsburg sebagai Kaisar yang baru, dan Paus memahkotainya. Pemilihan Rudolf sebagai Kaisar juga mendapat dukungan dari Konsili Lyon II. Konsili Lyon II juga merumuskan menganai tata cara Konklaf (pemilihan Paus) untuk menghindari Tahta Kosong yang berkepanjangan. Setelah semua berakhir, dalam sebuah perjalanan menuju Arezzo, pada 10 Januari 1276, Paus Gregorius X meninggal karena sakit. Pada 8 Juli 1713, ia dibeatifikasi oleh Paus Klement XI.

St. Agatho

10 Januari

Paus Agatho adalah Paus ke-79 Gereja Katolik yang menjadi Paus pada tahun 678-681. Paus Agatho lahir di Sisilia, atau Palermo, Italia. Sebelum menjadi Paus, Agatho diyakini adalah seorang pengusaha yang juga memiliki seorang istri dan seorang puteri. Atas ijin dari istrinya, ia memenuhi panggilan Tuhan dengan menjadi seorang biarawan di biara St. Hermes di Palermo. Diperkirakan istrinya juga masuk ke dalam biara setelah Agatho menjadi biarawan. Karena kesalehan hidup dan kepandaiannya, ia kemudian diangkat sebagai pemimpin biara. Pada 27 Juni 678, ia dipilih sebagai Paus, menggantikan Paus Donus. Sebagai Paus, ia membawa kemampuan berdagangnya, dengan melakukan pencatatan akuntansi. Ia juga mendamaikan St. Wilfredus dari York dan St. Theodorus dari Cantebury dan mengembalikan takhta Keuskupan St. Wilfredus melalui sebuah sinode. Paus Agatho juga dikenal karena sering melakukan mukjizat, dan membuatnya dipanggil Thaumaturgus. Pada masa Kepausannya juga, dilakukan Konsili Konstantinopel III yang salah satu pembahasannya adalah membahasa ajaran Monotelitisme. Paus Agatho mengutuk keras ajaran ini, dan ajaran Paus diterima oleh Konsili, dan Konsilipun mengutuk ajaran Monotelitisme. Sebelum hasil keputusan Konsili Konstantinopel III sampai di Roma, Paus Agatho meninggal spada 10 Januari 681, karena wabah yang terjadi di Roma. Paus Agatho dimakamkan di Basilika St. Petrus.


dari sumber http://www.imankatolik.or.id/http://www.catholic.org/http://saints.sqpn.com/http://www.newadvent.org/, dan http://en.wikipedia.org/