Pages

Sto. Maksimilianus Maria Kolbe

14 Agustus

Raymond Kolbe lahir pada 7 Januari 1894 di Zdunska Wola, Polandia. Ia adalah putera dari Julius, seorang penjual buku yang kemudian menjadi tentara, dan Marianne Dabrowska, yang kemudian menjadi seorang biarawati Benediktin. Pada tahun 1906, ketika berusia duabelas tahun Raymond mendapat pengelihatan akan Bunda Maria yang datang membawa dua mahkota, putih dan merah yang melambangkan kemurnian dan kemartiran. Ketika diminta untuk memilih, Raymond memilih keduanya. Pada tahun 1907, Raymond dimasukan ke seminari Fransiskan di Lwow. Setelah sempat berkeinginan menjadi tentara, Raymond akhirnya memutuskan untuk masuk biara Fransiskan Konventual. Pada 4 September 1910, Raymond menjadi novis, dan pada 5 September 1911, ia mengikrarkan kaul pertamanya, sekaligus mengganti namanya menjadi Maksimilianus. Maksimilianus kemudian belajar filsafat dan Teologi di Roma. Pada 16 Oktober 1917, bersama dengan beberapa sahabatnya, Maksimilianus medirikan Milisi Maria tak Bernoda, yang memiliki tujuan mempertobatkan para pendosa, melawan ajaran sesat, terutama Freemasonry, meyebarkan Medali Wasiat, setra devosi kepada Bunda Maria. Maksimilianus ditahbiskan pada 28 April 1918, dan mulai berkarya dalam teologi Maria dikandung tanpa noda dosa, walaupun penyakit Tuberculosis mengganggu kesehatannya. Sekembalinya ke Polandia ia mendirikan biara Niepokalanow, yang diberkati pada 8 Desember 1927. Maksimilianus terus berkarya dengan menerbitkan, publikasi maupun majalah kepada umat. Pada tahun 1930, Maksimilianus pergi ke Jepang dan mendirikan biara di Nagasaki, yang masih ada sampai sekarang dan digunakan oleh Fransiskan. Pada tahun 1932, Maksimilianus meninggalkan Jepang menuju Malabar, India, dimana ia kembali mendirikan biara, yang tidak dapat bertahan. Pada tahun 1936, Maksimilianus kembali ke Polandia. Saat Jerman menguasai Polandia, Maksimilianus bersama para biarawan lainnya ditangkap pada 19 September 1939, tetapi kemudian dibebaskan pada 8 Desember. Maksimilianus kembali ke biara Niepokalanow dan mulai menampung para pengungsi Polandia, dan banyak dari mereka adalah orang-orang Yahudi. Maksimilianus juga tidak takut menerbitkan berbagai tulisan yang anti-Nazi. Maksimilianus kembali ditangkap pada 17 Februari 1941 dan ditahan di penjara Pawiak, Warsawa. Maksimilianus kemudian dipindahkan ke kamp Auschwitz pada 28 Mei 1941, dengan nomor tahanan 16670. Di dalam kamp ini, Maksimilianus masih melayani umatnya, termasuk dengan diam-diam merayakan Ekaristi. Ketika seorang tahanan bernama, Francis Gajowniczek hendak disiksa sampai mati, ia menagis sambil menyebut anak dan isterinya. Maksimilianus meminta kepada pimpinan tahanan untuk menggantikannya, dan permohonan itu dikabulkan. Selama tiga minggu, Maksimilianus dan beberapa tahanan lainnya dibiarkan kelaparan hingga mati, tetapi Maskimilianus termasuk sedikit dari yang bertahan hidup. Pada 14 Agustus 1941, Maksimilianus Maria Kolbe, O.F.M.Conv., meninggal dunia setelah disuntik mati menggunakan asam karbonat di Auschwitz, Polandia. Pada 17 Oktober 1971, ia dibeatifikasi oleh Paus Bto. Paulus VI dan pada 10 Oktober 1982, ia dikanonisasi oleh Paus Sto. Yohanes Paulus II.


dari sumber:
http://www.imankatolik.or.id/
http://saints.sqpn.com/
http://ofm.or.id/
http://www.catholic.org/
http://www.catholicculture.org/