Pages

Sto. Ignasius dari Loyola

31 Juli

Inigo Lopez de Loyola lahir pada tahun 1491 di Loyola, Guipuzcoa, Spanyol. Ia adalah putera dari Don Beltran Yanez de Onez y Loyola dan Marina Saenz de Lieona y Balda. Ignasius sejak muda sudah bekerja pada rumah tangga Juan Velasquez de Cuellar dan di istana Raja Ferdinand dan Ratu Isabella. Ignasius kemudian menjadi seorang prajurit pada tahun 1517. Pada tahun 1521, Ignasius ikut dalam pertempuran di Pampeluna, dimana ia terkena tembakan meriam pada kakinya yang membuatnya cedera. Pada masa menyembuhan terhadap kakinya, Ignasius membaca buku Legenda Emas yang berisikan kisah orang-orang kudus, dan buku Kehidupan Kristus. Ignasius merasa terpanggil dan berkeinginan untuk hidup lebih kudus. Ignasius pergi menuju biara Benediktin Montserrat, dimana setelah tiga hari, ia meletakan senjatanya di hadapan altar. Keesokan harinya, Ignasius meninggalkan biara setelah menerima Komuni. Ignasius kemudian bermeditasi di sebuah gua di Manresa. Tidak lama kemudian Ignasius memutuskan untuk pergi ke Tanah Suci untuk berziarah. Disana ia ditolak oleh para Fransiskan yang diberi tugas untuk menjaga tempat-tempat suci. Ignasius kembali ke Barcelona dan memulai pendidikannya. Pada tahun 1526, Ignasius memulai pendidikan filsafatnya di Universitas Alcala, tetapi karena berbagai masalah, ia pindah ke Universitas Salamanca, sebelum akhirnya pindah ke Universitas Paris pada tahun 1528. Di Paris, Ignasius memperoleh gelarnya dan juga bertemu dengan Sto. Fransiskus Xaverius, Sto. Petrus Faber, Alfonso Salmeron, Diego Laínez, Nicolás Bobadilla, dan Simon Rodrigues. Mereka semua kemudian mengucapkan kaul bersama pada 15 Agustus 1534 di Montmartre. Salah satu kaulnya adalah pergi ke Tanah Suci, tetapi kaul ini diubah menjadi kesetiaan kepada Paus, karena kondisi di Tanah Suci yang tidak memungkinkan. Pada 24 Juni 1437, Ignasius ditahbiskan sebagai imam. Sejak saat itu, Ignasius berupaya untuk memperoleh pengakuan terhadap kelompoknya yang kemudian ia beri nama Serikat Yesus/ Societas Iesu (S.J./S.I.). Pengakuan itu datang pada tahun 1540. Pada 19 April 1541, Ignasius terpilih sebagai Superior Jendral. Karya Serikat Yesus dering mendapat pertentangan, bahkan mereka sering diejek dengan sebutan Yesuit, yang pada hari ini terus mereka gunakan dengan bangga. Karya para Yesuit lebih banyak pada bidang pendidikan dengan mendirikan berbagai kolose, seperti di Roma dan Jerman. Ignasius juga turut berperan dalam Konsili Trente sebagai seorang teolog. Pada tahun 1551, kesehatan Ignasius mulai menurun. Ia mengajukan pengunduran diri, yang ditolak oleh Serikat Yesus. Ignasius dari Loyola, S.J., meninggal dunia pada 31 Juli 1556, di Roma, Italia. Pada 27 Juli 1609, ia dibeatifikasi oleh Paus Paulus V dan pada 12 Maret 1622, ia kanonisasi oleh Paus Gregorius XV.