Pages

Sto. Anisetus

17 April

Paus Anisetus adalah Paus ke-11 Gereja Katolik yang menjadi Paus pada tahun 155-166. Anisentus lahir di Emesa, Syria dan merupakan putera dari Yohanes. Tidak banyak yang diketahui mengenai masa lalunya. Pada tahun 155, ia terpilih sebagai Paus menggantikan Paus Sto. Pius I. Selama masa Kepausannya, Paus Anisentus harus menghadapi ajaran sesat Gnostisisme dan Manicheisme, terlebih para tokoh ajaran sesat ini, Marcion, Marcellinus, Valentine, dan Cordo berada di Roma. Selain masalah ajaran sesat, Paus Anisentus juga dihadapi oleh persoalan perayaan Paskah pada Gereja-Gereja Timur, dimana Sto. Polikarpus dari Smyrna menemui Paus Anisentus untuk mendiskusikannya. Gereja-Gereja Timur terbiasa dengan merayakan Paskah pada tanggal 14 bulan Nisam, sementara Gereja Barat merayakannya pada hari Minggu dan Jumat. Diskusi ini tidak berjalan dengan baik, tetapi Paus Anisentus mengijinkan umat Gereja Timur untuk merayakan Paskah sesuai kebiasaan yang ada. Paus Anisentus juga membuat sebuah aturan agar semua rohaniwan laki-laki tidak memiliki rambut panjang, sehingga dapat dibedakan dengan umat awam. Pada masa Kepausannya juga, Gereja Katolik mengalami penganiayaan oleh Kaisar Marcus Aurelius. Paus Anisentus meninggal dunia pada tahun 166 sebagai seorang martir, walaupun tidak ada bukti yang menunjukan Paus Anisentus menjadi martir.