Pages

B. Timotius Giaccardo

22 Oktober

Yosef Giaccardo dilahirkan pada tanggal 13 Juni 1896 di Narzole, Italia. Kedua orangtuanya adalah petani yang giat bekerja. Yosef mewarisi kebiasaan-kebiasaan baik mereka, termasuk mencintai iman Katolik mereka. Yosef berdoa kepada Yesus dalam Sakramen Ekaristi dan kepada Bunda Maria. Ada padanya sebuah patung kecil Bunda Maria di atas sebuah rak di kamarnya. Yosef menjadi putera altar yang setia melayani dalam Misa Kudus. Demikianlah ia bertemu dengan seorang imam muda yang datang membantu di Gereja St Bernardus. Imam muda ini hendak mendirikan suatu ordo religius baru yang mengagumkan, yakni Serikat St Paulus. Nama imam muda ini ialah Yakobus Alberione. Yosef amat mengasihinya, sebaliknya sang imam juga amat terkesan pada Yosef. Ia membimbing Yosef dalam kehidupan rohani. Di kemudian hari, Yosef masuk seminari di Alba. Pada tahun 1917, ketika masih seorang seminaris, Yosef memohon ijin pada bapa uskup untuk meninggalkan seminari. Ia ingin menggabungkan diri pada ordo baru yang dibentuk P Alberione. Dengan berat hati bapa uskup mengijinkan Yosef meninggalkan seminari dan menggabungkan diri dalam Serikat St Paulus.

B. Contardo Ferrini

22 Oktober

Contardo Ferrini lahir pada 5 April 1859 dari pasangan Rinaldo Ferrini dan Luigia Buccallati. Ia dibaptis dalam bak dimana B. Frederic Ozaman, yang juga seorang penduduk asli Milan dibaptis 46 tahun sebelumnya. Setelah menerima Komuni Pertama pada usia 12, ia bergabung dengan Persaudaraan Sakramen Mahakudus.

St. Filipos, Hermes, dan Severus

Uskup tua ini teguh imannya meskipun terus-menerus menghadapi kebengisan para penguasa kafir. Tatkala prajurit-prajurit kafir mengunci gerejanya, ia dengan tenang berkata: "Tuhan bersemayam di dalam hati setiap manusia, bukan di dalam gedung gereja itu." Meskipun situasi gawat meliputinya setiap saat, ia tetap bersemangat mengumpulkan umatnya untuk beribadat meskipun di luar gereja. Melihat itu gubernur menuntut agar piala-piala dan Kitab-kitab Suci untuk ibadat diserahkan untuk dimusnahkan. Filipos dengan tegas menolak tuntutan gubernur kafir itu. Akibatnya, ia bersama diakon Hermes ditangkap dan didera dan selama tujuh bulan dikurung di dalam penjara untuk disiksa. Ketika tiba saatnya mereka menjalani hukuman mati, mereka begitu lemah sehingga terpaksa diusung ke tempat pembakaran. Hari berikutnya seorang Kristen lain, Severus namanya, menjalani nasib yang sama. Ketiga martir ini dihukum mati pada tahun 304.


St. Nunila dan Alodia

22 Oktober

Kedua gadis cilik ini menjadi korban suatu perkawinan campur agama, Islam dan Katolik. Mereka dibesarkan secara Katolik setelah ayah mereka meninggal. Ibu mereka kemudian menikah lagi dengan seorang Muslim. Oleh ayah tirinya mereka dipaksa mengingkari imannya dan memeluk agama Islam pada waktu tentara-tentara Islam menguasai negeri Spanyol dalam masa pemerintahan Abdur Rahman II. Karena mereka menolak desakan ayahnya, mereka dipenggal kepalanya di Huesca, Spanyol pada tahun 851.

St. Maria Salome

22 Oktober

Maria Salome adalah istri dari Zebedeus dan ibu dari rasul Yohanes dan Yakobus tua. Dikenal sebagai "Putra Petir", kedua putranya adalah yang pertama dipilih oelh Yesus untuk mengikutinya. Maria Salome adalah salah satu dari "tiga Maria" yang mengikuti Yesus dan melayani-Nya dan murid-murid-Nya. Maria Salome adalah seorang saksi penyaliban, pemakaman dan disinggung oleh St. Markus sebagai salah satu wanita yang pergi mengurapi tubuh Tuhan, dan mendapati-Nya telah bangkit. Dalam Injil, Maria Salome bertanya tempat apa yang akan diperoleh putranya dalam kerajaan. Yesus memberitahunya bahwa Bapa yang memutuskan dan bahwa mereka akan harus mengikuti teladan-Nya dan mendapatkan tempat mereka di surga. Legenda mengatakan bahwa setelah Pentakosta, Maria Salome pergi ke Veroli, Italia di mana ia akan memberitakan Injil selama sisa hidupnya. Dia akan menjadi santo pelindung kota bersejarah ini.


diterjemahkan bebas dari http://www.catholicculture.org/